Status IAI Almuslim Resmi Menjadi Universitas Islam Aceh

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Izin perubahan nama Kampus Institut Agama Islam Aceh (IAIA) menjadi Universitas Islam Aceh (UIA) resmi keluar, pada Senin 6 Januari 2025.

Izin peningkatan status dan perubahan nama tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1258 tahun 2024 tentang izin perubahan bentuk IAI Almuslim Aceh menjadi Universitas Islam Aceh yang ditandatangani Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Dr. Nasaruddin Umar pada 24 November 2024.

Muat Lebih

Rektor Universitas Islam Aceh, Dr. Nazaruddin MA kepada wartawan, pada Selasa (7/1/2024) mengatakan, sejak dua hari lalu, Kampus IAIA menerima SK penetapan perubahan nama menjadi Universitas Islam Aceh.

“Langkah perubahan bentuk tersebut diawali pada 25 Oktober 2024 lalu,” jelas Rektor Dr. Nazaruddin.

Rektor Dr. Nazaruddin menambahkan, setelah selesai upload berbagai data dan dokumen, maka pada 31 Oktober 2024 dinyatakan lengkap.

“Setelah dinyatakan lengkap, kita mendapat pemberitahuan bahwa tim akan turun ke kampus untuk melakukan visitasi,” tambah Rektor Dr. Nazaruddin.

Rektor Dr Nazaruddin menambahkan, kurang lebih satu bulan setelah tim visitasi memeriksa kelengkapan dokumen dan seluruh pendukung lainnya, maka keluar izin untuk perubahan nama menjadi UIA.

Rektor Dr Nazaruddin menjelaskan, IAI Almuslim Aceh didirikan pada 10 Agustus 1985 Masehi bertepatan dengan 14 Zulkaidah 1405 H dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Almuslim (STIT Almuslim).

“Pada 10 Oktober 2010, perguruan tinggi tersebut berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Repubik Indonesia,” jelas Rektor Dr Nazaruddin.

Rektor Dr Nazaruddin menambahkan, dengan izin Allah SWT, perguruan tinggi swasta itu kembali berhasil meningkat status pada 3 Maret 2014 menjadi IAI Almuslim Aceh.

“Adapun enam program studi terdiri dari Fakultas Tarbiyah yang membuka tiga prodi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA),” tambah Rektor Dr Nazaruddin.

Selain itu, sambung Rektor Dr Nazaruddin, ada Fakultas Syariah dengan Prodi Hukum Islam (Hukum Keluarga Islam/HKI).

“Selanjutnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ada Prodi Perbankan Syariah (PS) dan Ekonomi Syariah (ES),” urai Rektor Dr Nazaruddin.

Selain jenjang S1, sambung Rektor Dr Nazaruddin, IAI Almuslim juga membuka Pascasarjana (S2) Prodi Pendidikan Agama Islam dan Prodi Hukum Islam.

“Salah satunya melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi yang hasilnya diajukan kepada badan atau lembaga akreditasi untuk memperoleh akreditasi, dan melaporkan kegiatan akademik kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam melalui Education,” urai Rektor Dr Nazaruddin.

Rektor Dr Nazaruddin menambahkan, terkait memilih nama Universitas Islam Aceh memilih referensi yang sangat sakral dan penting, diman sejak dari awal pendirian yayasan pada tahun 1929 lalu, sudah tertulis nama Jami’ah Amuslim.

“Dalam bahasa Arab, Jami’ah bermakna universitas,” ujarnya.

Rektor Dr Nazaruddin menambahkan, pada awal mula berdiri sekolah agama, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Madrasah Aliyah (MA). Kata dia, dalam konteks perguruan tinggi, lahir sekolah agama atau sekolah tinggi.

“Maka sudah selayaknya dalam konteks ini sebagai pelopor pembaharuan pendidikan di Aceh, maka selayaknya disebut Aceh pada nama universitas. Waktu dulu masyarakat Aceh sedang berperang dan masyarakat Peusangan maupun tokoh-tokoh Peusangan sudah berpikir meningkatkan sumber daya manusia dan tidak saja untuk masyarakat Peusangan juga untuk masyarakat Aceh,” tambah Rektor Dr Nazaruddin.

Rektor Dr Nazaruddin menambahkan, dari rangkaian sejarah dan perjuangan itu, maka selayaknya menyebutkan dan memberi nama Universitas Islam Aceh dalam lingkup yang lebih besar.

Rektor Universitas Islam Aceh, Dr. Nazaruddin juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada pihak yayasan Almuslim Peusangan dan Civitas Akademika yang telah memberikan dukungan dan doa untuk peningkatan status tersebut.

“Semoga kedepan, lembaga ini menjadi Perguruan Tinggi yang unggul serta dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan sumber daya manusia di Aceh dan di Indonesia,” pangkas Rektor Nazaruddin.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *