BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen bersama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen meninjau aset tukar guling dengan Kodam Iskandar Muda (IM), pada Senin (6/1/ 2025) di Desa Bandar Bireuen, Kecamatan Kota Juang.
Proses serah terima Barang Milik Negara (BMN) hasil tukar guling (Ruislag) antara Pemerintah kabupaten Bireuen dan Kodam Iskandar Muda berupa tanah seluas 18.000 meter beserta bangunan milik TNI AD telah dilakukan pada Senin, 23 September 2024.
Pemkab Bireuen telah menyediakan lahan lainnya untuk TNI AD di Gampong Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen yang telah dibangun Makodim 0111/Bireuen dan sejumlah sarana pendukung lainnya.
Pada saat serah terima BMN tersebut, Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Infanteri Ali Imran mewakili Pangdam IM menyampaikan, pemukiman anggota TNI di aset BMN yang telah diserahkan ke Pemkab Bireuen akan direlokasi dalam waktu kurang dua bulan, atau sampai 24 November 2024.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS kepada wartawan menjelaskan, saat pertemuan dengan Danrem pada September 2024, lahan yang sudah diserahkan untuk Pemkab Bireuen akan dikosongkan selambat-lambatnya akhir November 2024.
“Kata Pak Danrem saat pertemuan yang dihadiri Pak Bupati, pengosongan lahan itu paling lambat pada 24 November 2024,” kata dr Mukhtar MARS.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRK Bireuen, Fadhli berharap relokasi dapat disegerakan, agar lahan yang telah menjadi milik Pemkab Bireuen dapat dimanfaatkan untuk perluasan gedung rumah sakit.
Perluasan dan penambahan gedung rumah sakit sangat mendesak, baik untuk ruang rawat inap maupun ruang administrasi.
“Kondisi rumah sakit Bireuen saat ini sangat banyak pasien tidak ada ruang inap yang terpaksa ditempatkan di lorong – lorong rumah sakit. Setiap hari kami menerima keluhan masyarakat,” kata Fadhli.
“RS harus mengikuti aturan BPJS, dimana ruangan hanya boleh satu tempat tidur dan tidak boleh dimasukkan dua tempat tidur,” timpal Fadhli.
Untuk mengatasi masalah itu, sambung Fadhli, Pemkab Bireuen harus segera menambah ruang rawat inap yang sesuai dengan aturan BPJS.
“Sekarang belum bisa dilakukan pengembangan RS, karena terkendala dengan lahan,” ujar Fadli.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRK Bireuen, Muslim Abdullah berharap, agar segera ditemukan solusi relokasi. Kata doa, pihak Dewan bersama manajemen RS Fauziah akan bersilaturahmi dengan Danrem dalam waktu dekat.
“Mungkin dalam dua hari ini kami akan silaturahmi lagi dengan Pak Danrem. Semoga cepat mendapatkan solusi. Karena ini kepentingan masyarakat terkait urusan pelayanan di rumah sakit,” ucap Muslim Abdullah.
Peninjauan aset Pemkab Bireuen itu dihadiri Wakil Ketua I DPRK, Surya Darma, Wakil Ketua II, Muslim Abdullah, Ketua Komisi III, Fadhli, anggota Komisi III, Syauqi Futaqi, Sufyannur, Rosnawati, Hasanuddin dan Suriya Yunus.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar mengatakan, adanya lahan tersebut akan dimanfaatkan menambah berbagai sarana dan prasarana diantaranya membangun ruang rawat yang sudah sangat terbatas.
Sedangkan pihak manajemen RS hadir Direktur, dr Mukhtar MARS, Wakil Direktur Administrasi, Mirzal Tawi, Kabid Perencanaan, Fadli, Plt Kabid Penunjang, Muzakir dan sejumlah staf rumah sakit tersebut.
Laporan : Zubir