Wakil Ketua I DPRK Abdya Kawal Langsung Proses Normalisasi Krueng Babahrot

  • Whatsapp

ABDYA, BEDAHNEWS.com – Upaya tanggap darurat untuk menormalisasi aliran Krueng Babahrot, yang melintasi Gampong Teladan Jaya dan Gampong Cot Semantok, mulai dikerjakan, Selasa (31/12/2024). Proses ini dikawal langsung oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk Mustiari atau yang lebih dikenal dengan sapaan Mus Seudong.

Kegiatan tersebut juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, sebagai bentuk respons cepat terhadap ancaman erosi yang terus menggerus wilayah pemukiman dan lahan perkebunan warga.

Muat Lebih

“Iya, hari ini pengerjaan tanggap darurat normalisasi Krueng Babahrot resmi dimulai. Ini adalah langkah untuk mencegah erosi yang semakin parah dan merugikan masyarakat sekitar,” ujar Mus Seudong saat ditemui media ini di lokasi kegiatan.

Mus Seudong menuturkan bahwa permasalahan erosi di sepanjang Krueng Babahrot sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Namun, hingga kini, belum ada solusi permanen yang mampu mengatasi dampak dari kondisi tersebut. Akibatnya, lahan produktif serta pemukiman warga terus berada dalam ancaman.

“Ini masalah lama yang belum tertangani maksimal. Padahal, jika dibiarkan, erosi bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi bagi warga,” jelas politisi Partai Aceh tersebut.

Mus Seudong juga menegaskan pentingnya pembangunan tebing pengaman permanen untuk memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat. Ia berharap, pada tahun 2025 mendatang, isu ini dapat menjadi salah satu prioritas utama pemerintah daerah.

“Kami berharap tahun depan pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini. Pembangunan tebing pengaman yang kokoh dan terencana sangat dibutuhkan untuk melindungi wilayah ini dari ancaman erosi di masa depan,” tegasnya.

Langkah tanggap darurat ini disambut positif oleh masyarakat sekitar. Mereka berharap, selain normalisasi yang sedang berlangsung, pemerintah juga dapat merealisasikan proyek-proyek jangka panjang yang lebih komprehensif.

Laporan: Fitria Maisir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *