RSUD dr Fauziah Edukasi Penggunaan Obat Antibiotik

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Petugas kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen mengedukasi pasien dan keluarga pasien dalam hal penggunaan obat antibiotik, pada Kamis (21/11/2024), di halaman rumah sakit setempat.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr. Mukhtar MARS mengatakan, edukasi tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara Word Antimicrobial Awareness Week (Waaw).

Muat Lebih

“Edukasi tersebut kita laksanakan bersama sejumlah dr spesialis, penanggung jawab berbagai bidang dan ruangan dan berbagai bidang layanan,” kata dr. Mukhtar.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana, dr. Aulianur SpAn Ti mengatakan, setiap tahun di seluruh dunia dilaksanakan pekan kesadaran penggunaan antibiotik.

“Karena selama ini, antibiotik yang dipakai pasien kadang-kadang tidak melalui mekanisme yang seharusnya,” jelas dr. Aulianur.

dr. Aulianur mengatakan, antibiotik yang dipakai bisa dibeli di apotik dan dijual bebas serta tersedia di Puskesmas dan rumah sakit.

“Ada penggunaan antibiotik yang tidak melalui mekanisme pengukuran, apakah antibiotik tersebut masih berguna atau tidak berguna bagi pasien tersebut,” jelas dr. Aulianur.

dr. Aulianur menyebutkan, antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk infeksi bakteri.

“Sejak dua tahun lalu, RSUD dr Fauziah Bireuen sudah ada dokter spesialis mikrobiologi klinik yang memeriksa antibiotik tersebut,” tambah dr. Aulianur.

dr. Aulianur menambahkan, RSUD Fauziah memiliki program untuk merasionalisasi penggunaan antibiotik yang bertujuan agar penggunaan antibiotik tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pasien tersebut.

“Penggunaan anggaran untuk kebutuhan anti antibiotik cukup tinggi, harapannya belanja antibiotik sesuai kebutuhan rumah sakit,” sambung dr. Aulianur.

dr. Aulianur menambahkan, tim rumah sakit melakukan penyuluhan kepada pasien tentang penggunaan antibiotik dan juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan tentang penggunaan antibiotik di Puskesmas.

“Misalnya, Puskesmas memberikan antibiotik kepada pasien, namun belum butuh, maka perlu dilakukan sosialisasi, karena ada antibiotik sudah resisten atau tidak bermakna bagi pasien,” kata dr. Aulianur.

Selain itu, sambung dr. Aulianur, ada penggunaan antibiotik bukan pada tempatnya atau bukan pada waktu dibutuhkan.

“Semoga, pasien atau siapa saja agar memastikan penggunaan antibiotik berdasarkan resep dokter, habiskan antibiotik yang sudah diresepkan sekalipun sudah sehat dan jangan gunakan antibiotil sisa,” tambah dr. Aulianur.

dr. Aulianur juga menghimbau agar tidak membagikan antibiotik kepada orang lain dan menghindari infeksi dengan sering mencuci tangan, kontak dengan orang yang sakit serta memperoleh vaksin yang diperlukan tepat waktu.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *