BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Masyarakat Desa Blang Bladeh, Jeumpa Bireuen, mulai Senin (4/11/2024), sampai empat hari kedepan mengikuti pembinaan di meunasah setempat, pembinaan dilaksanakan Dinas Syariat Islam (DSI) Bireuen karena desa tersebut salah satu desa percontohan syariat Islam.
Amatan media puluhan kaum ibu, kaum bapak, remaja mendapat berbagai pengetahuan praktis tentang fardhu kifayah dan lainnya.
Pertemuan menghadirkan imum syik Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen, Tgk Saifuddin, Kadis Syariat Islam, perangkat desa dan unsur lainnya di meunasah setempat.
Kepala DSI Bireuen mengatakan, DSI Bireuen melakukan pembinaan sebagai desa percontohan syariat, salah satunya di Desa Blang Bladeh, Jeumpa Bireuen.
Pembinaan dengan beberapa bidang antara lain pembinaan TPA, TPQ sudah berjalan enam bulan.
Kemudian hari ini dilakukan pembinaan kader bidang fardhu kifayah atau ta’jiz mayit diikuti 40 orang, 20 kaum ibu dan 20 kaum bapak.
Tujuannya agar ke depan memiliki kader ke depan yang mampu mengurus jenazah dengan baik dan benar sampai ke kuburan.
Selanjutnya, Selasa (5/11/2024) akan dilaksanakan kegiatan pelatihan tahsinul Quran untuk mencipta kader bidang imam rawatib dan diharapkan sebelum shalat magrib ada pengajian.
Selanjutnya, pelatihan terhadap page gampong, dimana ada generasi muda memiliki wawasan keislaman dan mampu menyemarakkan syariat Islam dengan baik.
Kemudian, pembinaan keluarga sejahtera, pasangan usia subur dilakukan untuk menjadi keluarga sakinah warahmah, membentuk kader anak agar anak-anak nantinya lebih baik, baik akhlaknya, baik kepada orang tua maupun orang lain dan juga.menyangkut penggunaan HP yang kian marak agar tidak salah dalam menggunakan.
Disebutkan, tahun ini lima desa mendapat pembinaan sebagai desa percontohan syariat, pertama desa Wue Jangka, Krueng Juli, Kecamatan Kuala.
Kemudian, Desa Blang Bladeh, Jeumpa, Desa Beunot, Peudada dan Desa Meulum, Samalanga Bireuen.
Kepala DSI menyebutkan, pembinaan bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai syariat dalam tatanan kehidupan masyarakat dan mengharapkan kepada keuchik dan petua tuha peut serta seluruh aparatur gampong, agar kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara mandiri dan dapat dianggarkan dalam APBG setiap tahun.
Program itu, sebut Kepala DSI, antara lain menginstruksikan kepada semua masyarakat di wilayah Kabupaten Bireuen untuk menghentikan semua kegiatan saat azan berkumandang dan segera melaksanakan shalat fardhu secara berjamaah di mesjid dan meunasah terdekat, menghidupkan pengajian bakda Magrib di meunasah-meunasah, imbauan agar pramugari berjilbab saat memasuki wilayah Kabupaten Bireuen, dan program baca yasin selama 30 menit pada setiap jum’at bagi PNS di kabupaten Bireuen.
Laporan : Zubir