ABDYA, BEDANEWS.com – Produksi kelapa sawit milik petani di Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami penurunan signifikan seiring memasuki musim trek. Kondisi ini menyebabkan hasil tandan buah segar (TBS) dari perkebunan sawit di Abdya menurun drastis, mencapai penurunan hingga 50 persen.
Direktur Utama PT Samira Makmur Sejahtera (PT SMS), Syahrial, membenarkan bahwa penurunan produksi sawit ini memang disebabkan oleh musim trek. “Benar, sekarang sedang musim trek, dan produksi petani menurun hingga 50 persen. Bahkan, rendemen juga turun ke angka 17 persen dari sebelumnya 19 persen,” jelasnya, Kamis (24/10/2024) kemarin.
Di tengah penurunan produksi ini, harga TBS justru mengalami kenaikan. Saat ini, harga sawit mencapai Rp2.580 per kilogram, meningkat dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp2.500 per kilogram.
“Harga sawit sekarang naik menjadi Rp 2.580 dari sebelumnya Rp 2.500,” tambah Syahrial.
Khairullah, seorang petani sawit di Kecamatan Babahrot, juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengaku produksi sawit di kebunnya turun drastis setelah memasuki musim trek.
“Produksi TBS sawit sangat menurun, bisa sampai setengah dari produksi sebelumnya,” katanya.
Sebelumnya, Khairullah bisa memanen hingga 5 ton sawit setiap kali panen. Namun, setelah musim trek, hasil panennya hanya berkisar 2,5 hingga 2 ton.
“Sekarang sekali panen hanya cukup untuk biaya operasional seperti panen, perawatan, dan pupuk, karena jumlah buahnya sedikit,” ungkapnya.
Musim trek yang sedang berlangsung ini membuat petani sawit di Abdya harus menghadapi tantangan berat, meski kenaikan harga sedikit membantu meringankan beban mereka.
Laporan : Fitria Maisir