BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin membuka secara resmi Festival seni dan Pameran Kerajinan Gampong dalam rangkaian memperingati Hari jadi ke-25 kabupaten Bireuen tahun 2024.
Acara tersebut berlangsung mulai 12 Oktober hingga 13 Oktober 2024, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Kota Juang, Bireuen.
Festival seni dan pameran kerajinan Gampong yang bertajuk Peningkatan Pelestarian Sejarah dan Nilai-Nilai kerajinan Bireuen ini, dengan menyajikan berbagai atraksi kerajinan dan seni berikut sejumlah cabang perlombaan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jalaluddin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara maupun berbagai pihak yang memberikan dukungan untuk terlaksananya kegiatan tersebut.
Menurutnya, seni dan kerajinan adalah karakter dan nilai dari suatu suku bangsa. Bila seni dan kerajinan masih mengakar dengan kokoh, maka karakter bangsa itu masih kuat dan terpelihara.
“Itulah yang harus kita jaga dan pertahankan dari generasi ke generasi, agar anak cucu kita kelak tidak menyalahkan kita mengapa tidak mewarisi seni dan kebudayaan Bireuen ini kepada mereka,” ujar bupati.
Oleh sebab itu Bupati Jalaluddin berharap, kegiatan ini bukan saja sekedar menjadi media memahami seni dan Pameran Kerajinan Gampong, atau sekedar mengikuti perlombaan-perlombaan semata, tetapi juga mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikannya secara bersama-sama agar tidak tertelan arus modernisasi dan perkembangan zaman.
Lebih lanjut Pj Bupati Jalaluddin juga mengemukakan bahwa, salah satu arah kebijakan Pemkab kabupaten Bireuen dewasa ini adalah memajukan sektor kepariwisataan baik wisata budaya dan seni maupun wisata alam yang dibarengi dengan berbagai sektor pendukungnya.
“Karena itu kedepannya kita akan lebih gencar lagi melakukan berbagai upaya meningkatkan dan mempromosikan potensi-potensi wisata yang kita miliki,” terangnya.
“Kita ingin seni dan Pameran Kerajinan Gampong dalam wilayah Bireuen yang ada didaerah ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal saja, tetapi juga oleh masyarakat luar, sekaligus dapat meningkatkan nilai jual wisata alam yang secara geografis telah kita miliki.” Tutup Jalaluddin.
Namun hendaknya karya-karya seni yang akan dikembangkan diharapkan tidak menghilangkan jati diri Bangsa Aceh khususnya kabupaten Bireuen. Sebab budaya adalah manifestasi akal dan budi. Budaya bukanlah rekayasa tetapi berakar dari sejarah panjang perjalanan suatu bangsa.
Selain festival seni, Pemkab Bireuen dilokasi sama juga menyelenggarakan pameran kerajinan gampong (desa) ini sarana efektif bagi gampong untuk mempromosikan potensi dan produk unggulan kepada pembeli.
“Semoga semakin banyak lagi event – event sejenis akan diadakan yang berdampak tidak hanya pada promosi daerah, tapi juga ekonomi masyarakat Bireuen,” harap Jalaluddin.
Laporan : Zubir