BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Dalam menumbuh kembangkan kesadaran konservasi lahan basah dan kreativitas belajar bagi siswa sekolah dasar yang berlangsung selama tiga (3) hari ini dari tanggal 08-10 Oktober 2024 di kawasan Ekoduwisata Payani Desa Blang Me, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen.
Kegiatan ini melibatkan langsung siswa dalam mengamati dan mempelajari habitat, bentang alam, flora fauna, serta aktivitas masyarakat yang terkait dengan lahan basah.
Simulasi perdana Modul Ajar lingkungan hidup di ikuti oleh Tiga (3) sekolah dasar khusus murid kelas lima (5) yaitu SDN 8 Blang Me, SDN 9 Paloh Raya dan SDN 5 Gle Putoh.
Acara dihadir oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen Muslem, para guru dan kepala sekolah SDN yang hadir,perwakilan PIM dan Al Muslim Bireuen.
Ketua AFW Aceh Yusmadi Yusuf dalam sambutanya uji Modul akan coba di berikan dan akan ada tutor yang mendampingi ada tiga tema yaitu tentang. habitat, Bentang alam Flora Fauna, aktivitas masyarakat
Habitat lahan basah yang banyak aneka ragam hayati yang burung setiap musim menjadi tempat transit di Paya nie.
Menyediakan beberapa informasi produksi hasil ibu ibu dari lahan basah Rawa Gambut ini serta beberapa bening ikan dan bibit pohon.
Keuchik Blang Me Erizal S.Pd mengatakan akan komitmen menjaga Payanie sebagai tempat penampungan air dan akan terus dapat dikembangkan sesuai harapan laiinya untk kelanjutan pengembangan dan pemeliharaan.
Acara Simulasi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen Muslem dalam sambutannya berterimaksih kepada AWF yang sangat peduli lingkungan untuk konservasi dan menyusun modul ajar Pendidikan Lingkungan hidup untuk dapat di terapkan di Sekolah
“Pengenalan endemi asli paya rawa lahan basah Gambut Payanie harus dilindungi,disekolah anak-anak hanyalah teori hari ini saatnya mengenal langsung terhadap Rawa dan habitat yang ada maka kehadiran anak-anak hari ini lebih menganal gambaran nyata disini,” ujarnya.
Masyarakat hidup sepeutaran ini juga banyak membantu dari hasil Ekoduwisata yang ada di rawa Gambut Paya Nie yang luas 262 hektar.
Kepala SDN 8 Blang me Mukhtar Mpd. Pembelajaran yang di susunan AWF sangat bermanfaat murid-murid bisa belahar langsung di lapangan.
Selanjutnya para murid dari tiga SDN dibagi empat kelompok dengan masing tutor dalam mengunjungi lingkungan paya nei baik di atas bukit dan pinggiran alur paya.
Kegiatan simulasi modul ajar lingkungan hidup di SDN Blang Me merupakan langkah awal yang baik dalam menumbuhkan kesadaran konservasi lahan basah pada generasi muda.
“Dengan dukungan dan pengembangan yang berkelanjutan, kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia,” pungkasnya.
Laporan : Zubir