ABDYA, BEDAHNEWS.com – Dinamika politik internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memanas menjelang Pilkada 2024. Tindakan sepihak Ketua Mandataris GRIB Jaya DPC Abdya, yang dinilai bertentangan dengan kesepakatan organisasi, telah memicu keresahan di kalangan pengurus.
Salah satu isu yang mencuat adalah pergeseran dukungan politik yang dilakukan oleh Ketua Mandataris secara pribadi. Tanpa musyawarah dengan seluruh anggota, ia dilaporkan telah mengubah haluan dukungan GRIB Jaya DPC Abdya dari pasangan Salman Alfarisi-Yusran ke pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya.
Padahal, sebelumnya DPC GRIB Jaya Abdya telah berikrar mendukung penuh pasangan Salman Alfarisi-Yusran dalam kontestasi Pilkada mendatang. Namun, perubahan mendadak ini dilakukan tanpa komunikasi yang jelas dengan para pengurus, menimbulkan ketidakpuasan dan kecemasan di tubuh organisasi.
Wakil Ketua GRIB Jaya DPC Abdya, Khairuddin, yang akrab disapa Bang Khar, dalam konferensi pers yang digelar di salah satu kafe di Blangpidie, Rabu (25/9/2024), menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua Mandataris. Menurutnya, langkah ini diambil demi menyelamatkan GRIB Jaya Abdya dari kebijakan yang dinilai tidak transparan dan otoriter.
“Mosi tidak percaya ini bertujuan untuk membenahi kepengurusan GRIB Jaya Abdya agar lebih baik ke depannya. Kita ingin menjaga semangat awal GRIB sebagai organisasi yang hadir untuk membantu masyarakat,” tegas Khairuddin.
Sementara itu, Zainuddin, salah satu pengurus di GRIB Jaya, juga mengecam sikap Ketua Mandataris yang dinilai tidak sejalan dengan semangat organisasi. Menurutnya, GRIB Jaya sebagai organisasi modern harus mengedepankan intelektualitas, profesionalisme, dan kerja sama yang harmonis, bukan justru bertindak sewenang-wenang.
“Kita tidak ingin GRIB Jaya justru menjadi bumerang bagi masyarakat Abdya. Organisasi ini didirikan untuk membawa perubahan positif, dan setiap tindakan yang tidak sejalan dengan tujuan tersebut harus ditindak tegas,” ujar Zainuddin.
Lebih lanjut, Zainuddin menegaskan bahwa perbedaan pilihan dalam organisasi adalah hal yang lumrah, namun melanggar kesepakatan bersama merupakan tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Ia kembali menegaskan bahwa mayoritas pengurus GRIB Jaya Abdya, yakni 99 persen, masih solid mendukung pasangan Salman Alfarisi-Yusran.
“Kami tegaskan kembali, GRIB Jaya Abdya tetap komitmen mendukung pasangan Salman Alfarisi-Yusran dalam Pilkada 2024,” pungkasnya.
Konferensi pers yang dihadiri oleh seluruh dewan pembina, wakil ketua, bendahara, ketua OKK, ketua-ketua bidang, serta ketua Srikandi GRIB Jaya Abdya ini memperlihatkan kesatuan sikap untuk mempertahankan dukungan kepada pasangan Salman Alfarisi-Yusran, meski di tengah gejolak internal.
Diharapkan, langkah-langkah pembenahan dapat segera dilakukan, termasuk pembekuan sementara mandat Ketua Mandataris yang dinilai telah menyeleweng dari semangat organisasi.
Laporan : Fitria Maisir