Saluran Irigasi Babahlok Rusak, Petani Abdya Minta Perbaikan Permanen

  • Whatsapp

ABDYA, BEDAHNEWS.com – Kerusakan saluran irigasi di pemukiman Babahlok, atau yang terletak di jalan Kodim 0110 Aceh Barat Daya (Abdya), Kecamatan Blangpidie, belum mendapatkan perbaikan permanen. Kondisi ini menyebabkan aliran air terganggu dan tidak berfungsi maksimal, padahal kerusakan tanggul irigasi tersebut sudah terjadi lebih dari dua tahun.

Perbaikan sementara sering dilakukan oleh petani setempat, namun hasilnya tidak bertahan lama. Akibatnya, pasokan air ke area persawahan menjadi tidak optimal. Dampak kekurangan air ini tidak hanya dirasakan di Babahlok, tetapi juga di Kecamatan Setia yang menjadi salah satu wilayah terdampak.

Muat Lebih

“Saat ini kami hanya bisa memasang saluran air sementara dengan menggunakan drum. Namun karena sudah lama dipasang, drum sering rusak, air tersumbat oleh sampah, dan sering jebol,” ungkap Keujrun Chik Blangpidie, Tarmizi, pada Minggu (8/9/2024).

Ia berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan permanen agar air bisa mengalir dengan lancar. “Jika tidak segera diperbaiki, hal ini akan menyulitkan petani dalam mengaliri persawahan,” tegasnya.

Saat ini, para petani sudah mulai menggarap lahan pertanian, namun keterbatasan pasokan air menjadi kendala utama. Meskipun irigasi ini sudah lama rusak, hingga kini belum ada langkah nyata dari pihak berwenang untuk melakukan perbaikan permanen.

“Drum yang ada sekarang mulai rusak dan banyak petani yang mengeluh karena air kadang mengalir, kadang tidak, itupun alirannya sangat kecil dan tidak maksimal,” lanjutnya.

Hingga kini, pihak dinas terkait belum turun ke lokasi, meskipun jarak antara kantor dinas PU dan irigasi ini hanya sekitar satu kilometer. “Masyarakat sudah tiga kali melakukan penanganan darurat dengan drum, namun hasilnya tidak bertahan lama,” kata Tarmizi.

Ia menambahkan, kerusakan irigasi ini berdampak pada kurangnya pasokan air ke sekitar 300 hektare lahan pertanian, yang juga mengaliri hingga Kecamatan Setia. Para petani berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini, demi keberlangsungan pertanian di wilayah mereka.

Laporan : Fitria Maisir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *