BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Dari 609 Gampong (Desa) di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Gampong Nase Me, Kecamatan Pandrah dinilai berkinerja baik dalam menurunkan angka stunting, Desa tersebut terpilih sebagai salah satu yang terbaik dan mendapat pembinaan untuk persiapan ikuti lomba tingkat Provinsi Aceh.
Camat Pandrah, Saifuddin ditanyai oleh media, Kamis siang (15/8/2024), mengatakan, Nase Me ini sebelumnya merupakan Gampong lokasi khusus (Lokus-red) stunting, dimana Pandrah ada 13 gampong menjadi Lokus.
Kegiatan penilaian dilakukan tim dari Provinsi Aceh hari ini semata-mata melihat keberhasilan Gampong Nase Me dalam menurunkan angka stunting.
“Saat rapat di Bapedda Bireuen ada informasi dari Kementerian Desa bahwa ada 120 gampong di Bireuen menjadi gampong yang berkinerja baik dalam penurunan angka stunting,” ujarnya.
Saat kami cek termasuk Nase Me ini dan hasil evaluasi yang dilaksanakan Gampong Nase Me dapat menjadi contoh bagi gampong lain dalam upaya penanggulangan angka stunting. Mengapa,” Kata Camat.
Sebelumnya ada 15 orang anak yang stunting dan dari tahun ke tahun terus turun menjadi 7, turun lagi ke 3 orang dan sampai hari ini tinggal dua orang lagi. Hal yang paling penting tahun 2024 Gampong Nase Me bebas stunting dan bukan lagi gampong lokus stunting.
“Hari ini tim Provinsi baik dari Biro Kesra kantor Gubernur dan DPMGPKB Aceh hadir ke Gampong Nase Me Pandrah untuk membina untuk menjadi sebagai gampong atau kecamatan layak untuk dipersiapkan mengikuti lomba pada tingkat provinsi, regional 1 Sumatera dan nasional,” terang Camat Saifuddin.
Perencana Ahli Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (Bapedda) Bireuen, Eta Fianti menjelaskan, pada awalnya ada digelar zoom meeting bersama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Disampaikan ada penilaian gampong berkinerja baik, dan Bireuen dari 609 gampong di 17 kecamatan, hanya 120 gampong dalam 12 kecamatan yang berkinerja baik. Hal itu disampaikan ke camat ada penilaian dan perwakilan Bireuen untuk diajukan ke Aceh, lalu ke regional 1 Sumatera dan nasional.
“Kita susah melakukan verivikasi dokumen dan verifikasi lapangan dan ada beberapa indikator hingga terpilih Gampong Nase Me Pandrah ini, dan di sini banyak inovasi dilakukan,” sebutnya.
Laporan : Zubir
