BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kecamatan Simpang Mamplam berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan Boh Gaca (ukiran inai) pada Festival Budaya Objek pemajuan kebudayaan kabupaten Bireuen 2024.
Pengumuman hasil lomba disampaikan oleh dewan juri setelah peserta yang hadir tampil pada senin (29/7/2024) pagi, di dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Bireuen.
Dari 13 kecamatan yang mengikuti perlombaan tersebut, kecamatan Simpang Mamplam berhasil meraih poin tertinggi yakni sebanyak 100.
Kemudian disusul oleh Kecamatan Kota Juang sebagai juara dua dengan nilai 95,6 dan Kecamatan Jangka sebagai juara tiga dengan nilai 94,3.
Ketua Dewan Juri, Dedi Miswar,S.E mengatakan, ada beberapa poin penilaian dalam perlombaan tradisi dalam adat perkawinan Aceh ini.
Diantaranya yaitu kesesuaian tema, prosesi adat, khas daerah yang ditonjolkan, kreatifitas, dan kerapian.
“Karena ini Festival Budaya Objek pemajuan kebudayaan kabupaten Bireuen 2024 menjaga nilai tradisi adat istiadat, maka prosesi adatnya kita nilai. Ukirannya juga, mencerminkan daerahnya atau tidak,” ujar Dedi Miswar usai penyampaian para pemenang, di dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Bireuen.
“Motif (ukiran), setiap kecamatan punya khasnya masing-masing. Bisa dikembangkan dan dikolaborasikan dengan keluar daerah,” sambungnya.
Selain itu, orisinalitas dari bahan yang digunakan juga menjadi salah satu poin yang dinilai oleh dewan juri.
“Walaupun bahannya disediakan dari panitia, tapi proses pengolahannya dilihat juga. Misal ada yang petik daun pacar bulat-bulat, mestinya dibuang tulang daunnya,” imbuh Dedi Miswar.
Meski demikian, Dedi Miswar mengatakan, hasil ukiran inai dari seluruh peserta sudah bagus dan mencerminkan tradisi daerah mereka.
Hanya saja pihaknya harus memilih mana diantara mereka yang terbaik dan paling memenuhi kriteria penilaian.
“Untuk menentukan (pemenang) kita harus melihat nilai-nilai lain secara keseluruhan. Tapi karena pemenangnya hanya ada tiga, inilah yang menurut dewan juri yang terbaik,” pungkasnya.
Laporan : Zubir
