BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen menjalin kerjasama dengan Majelis Pendidikan Aceh (MPA) Bireuen dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, khususnya dalam pelestarian bahasa Aceh.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan pada hari Senin (22/7/2024), di ruang seminar S2 lantai 2 kampus UNIKI Bireuen.
Kerjasama ini meliputi dua poin penting, yaitu:
- Memorandum of Agreement (MoA) antara Ketua MPA Bireuen Drs Iskandar Yusuf dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dra Zahara.
- Implementation of Arrangement (IA) antara Ketua MPA dengan Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani, Rahmat Hidayat, Prodi Seni Pertunjukan, Umul Aiman, dan Prodi Sastra dan Bahasa Aceh, Cut Santika.
Menurut Kepala Sekretariat MPA Bireuen, Muhammad Usdami, tujuan kerjasama ini adalah untuk melihat kesiapan FKIP UNIKI dalam menyambut tim MPA Aceh Timur yang akan melakukan kunjungan ke Bireuen dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Aceh di sekolah-sekolah.
Ketua MPA Bireuen, Drs Iskandar Yusuf, mengharapkan kerjasama ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa Aceh di kalangan generasi muda. Beliau juga mendorong agar bahasa Aceh diajarkan sebagai mata pelajaran khusus di sekolah, bukan hanya sebagai muatan lokal.
Dekan FKIP UNIKI Bireuen, Dra Zahara, menyambut baik kerjasama ini dan menyatakan kesiapan UNIKI untuk mendukung program-program MPA Bireuen dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Aceh.
Beliau juga menyampaikan bahwa UNIKI memiliki Prodi Sastra dan Bahasa Aceh yang merupakan satu-satunya di Aceh, dan kedepannya akan mengembangkan program studi lain yang terkait dengan budaya dan adat Aceh.
Kerjasama antara UNIKI Bireuen dan MPA Bireuen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pelestarian bahasa Aceh dan meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.
Bahasa Aceh akan ditingkatkan di sekolah dan menjadi bahasa yang wajib dilestarikan.
Banyak anak-anak Aceh yang tidak mengerti bahasa Aceh, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa Aceh di kalangan generasi muda.
Di Aceh Timur, pegawai diwajibkan untuk berbahasa Aceh satu hari dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis. Hal ini juga akan diterapkan di Bireuen.
UNIKI Bireuen akan mendukung program MPA Bireuen dalam mengupgrade guru-guru yang mengajar bahasa Aceh.
Bahasa Aceh di sekolah tidak lagi menjadi muatan lokal, tetapi menjadi mata pelajaran khusus dengan guru yang qualified.
UNIKI Bireuen akan mengembangkan program studi lain yang terkait dengan budaya dan adat Aceh.
Kerjasama ini merupakan langkah yang positif dalam upaya pelestarian bahasa Aceh dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.
Laporan : Zubir