BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, mengukuhkan Duta Baca (Raja dan Ratu) Kabupaten Bireuen Tahun 2024 dalam sebuah acara di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Bireuen, Sabtu (22/6/2024).
Pengukuhan ini menandakan dimulainya peran penting Duta Baca terpilih, yaitu Muhammad Muttaqin sebagai Raja Baca dan Ayu Muspika sebagai Ratu Baca, dalam memajukan budaya literasi di Kabupaten Bireuen.
Sekda Ibrahim Ahmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa membaca memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan daya imajinasi seseorang. Beliau menekankan bahwa generasi muda perlu memiliki daya imajinasi yang kuat untuk menjadi aset berharga di masa depan.
“Perpustakaan harus hadir sebagai penyedia kebutuhan informasi dan sarana prasarana yang memadai, serta menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkannya,” ujar Sekda Ibrahim Ahmad.
Lebih lanjut, beliau pun berharap Duta Baca yang baru dikukuhkan dapat menjadi ikon dan ujung tombak dalam kampanye budaya membaca di Kabupaten Bireuen.
Sebelumnya, Ketua Dewan Juri, Rizal Fuadi, mengumumkan para pemenang Duta Baca 2024. Selain Muhammad Muttaqin dan Ayu Muspika sebagai Raja dan Ratu Baca, terdapat pula pemenang kategori Intelegensi atas nama Ika Rahmani, serta kategori Favorit diraih oleh Rihayatul Aisyi, Maya Fitriani, dan Aziz Almadani.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bireuen, Drs. Muhammad Nasir, menjelaskan bahwa pemilihan Duta Baca ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi di daerah tersebut. Para Duta Baca diharapkan dapat menjadi motivator dan inisiator dalam rangka meningkatkan indeks literasi dan kegemaran membaca masyarakat Bireuen.
Upaya Meningkatkan Minat Baca dan Literasi
Pengukuhan Duta Baca merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan minat baca dan literasi di Kabupaten Bireuen. Diharapkan dengan adanya figur inspiratif seperti Duta Baca, generasi muda akan semakin termotivasi untuk membaca dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan positif.
Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya lain untuk meningkatkan budaya literasi di Bireuen, seperti:Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas perpustakaan: Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan lebih banyak buku dan bahan bacaan yang menarik, meningkatkan kenyamanan perpustakaan, serta memperluas akses perpustakaan ke seluruh pelosok daerah.
Mengadakan kegiatan literasi yang menarik: Kegiatan seperti lomba membaca, diskusi buku, dan festival literasi dapat menarik minat masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan membaca.
Menanamkan budaya membaca sejak dini: Orang tua dan guru dapat menanamkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak dengan membacakan cerita, menyediakan buku-buku yang menarik di rumah, dan mengajak anak-anak ke perpustakaan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan minat baca dan literasi di Kabupaten Bireuen dapat terus meningkat, dan menjadikan masyarakatnya sebagai masyarakat yang gemar membaca dan berpengetahuan luas.
Laporan : Zubir