SEMMI Apresiasi Kabareskrim Polri Dalam Penangkapan Buronan Thailand

  • Whatsapp

Jurnalis: Fadli

LANGSA, BEDAHNEWS.com – Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Kaderisasi Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Wahyu Ramadana memberikan apresiasi kepada Kabareskrim POLRI yang telah berhasil mengungkap dan menangkap buronan kelas kakap dari Thailand, Rabu (05/06/2024).

Muat Lebih

Dalam siaran persnya yang diterima media ini Wahyu Ramadana menyampaikan, ini merupakan sebuah prestasi dan keberhasilan dari Polri dalam menangani kasus jaringan internasional yang berhasil mengungkap dan menangkap buronan nomor satu Negara Thailand.

“Tentu kita mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan oleh Polri, dalam hal ini Kabareskrim Polri bapak Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada, M.Phil beserta jajaran Kabareskrim dan Polri, dikarenakan tidak hanya berhasil menangkap buronan kelas kakap dari Thailand saja tetapi juga berhasil mengungkap kasus manipulasi data kenegaraan yang dilakukan oleh Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, yang memalsukan indentitas dengan nama samaran Sulaiman dan berdomisili di Provinsi Aceh tepat nya di Kabupaten Aceh Timur,” sebutnya.

Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, berhasil ditangkap di Badung Bali pada Kamis (30/05/2024). Sebelumya tim dari Mabes Polri telah melakukan operasi ke Medan dan ternyata Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, telah berpindah ke Badung Bali.

“Saya selaku putra kelahiran asli Aceh mengapresiasi keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus ini, akan tetapi saya merasa prihatin kepada pemerintah Aceh Timur terhukusunya kepada Dinas Disdukcapil Aceh Timur yang telah disabotase indentitas penduduk, tentu ini menjadi persoalan yang sangat besar,” jelas Wahyu.

“Terlepas daripada itu semua, saya selaku putra asli Aceh setelah berkaca dari kasus ini dan beberapa kasus lainya, meminta dan mengimbau kepada pihak kepolisian dan pihak terkait untuk lebih intens dalam menjaga perbatasan Provinsi Aceh dengan negara tetangga dikarenakan Provinsi Aceh menjadi salah satu pintu masuk di Indonesia yang berkaitan dengan penyeludupan manusia, penyeludupan narkotika (Narkoba), penyeludupan barang ilegal dan lainnya, dimana secara geografis Provinsi Aceh terletak pada 20 – 60 LU dan 950 – 980 BT. Berbatasan (laut) dengan India, Myanmar, Thailand, dan Malaysi, di sebelah Timur, Provinsi NAD berbatasan dengan laut dan darat dengan Provinsi Sumatera Utara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *