BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Sebuah lokakarya orientasi program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 di Kabupaten Bireuen diwarnai dengan sikap panitia lokal yang tidak kooperatif dan tidak ramah kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024)
Saat awak media ingin menggali informasi lebih lanjut untuk kelengkapan pemberitaan, panitia lokal yang sedang melengkapi data-data peserta di luar ruangan dengan tidak menyapa, langsung mengatakan “Hana watee kamoe pertimang awak kah!” (Tidak ada waktu kami untuk menemani kalian!).
Sikap panitia lokal tersebut tentu tidak dapat dibenarkan. Sebagai panitia pelaksana, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk memberikan informasi dan akses yang mudah kepada wartawan dalam rangka publikasi acara.
Sikap Panitia Tidak Profesional dan Kurang Rasa Hormat dan langsung mengatakan “tidak ada waktu” menunjukkan sikap yang tidak profesional dan kurangnya rasa hormat kepada awak media. Wartawan memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi kepada publik, dan seharusnya panitia memahami hal ini.
Ketidaksediaan panitia untuk memberikan informasi kepada wartawan dapat menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan tentang transparansi penyelenggaraan acara. Publik berhak mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang acara, dan panitia memiliki kewajiban untuk menyediakan informasi tersebut.
Membangun Reputasi Buruk Sikap panitia yang tidak kooperatif dapat membangun reputasi buruk bagi Dinas Pendidikan Bireuen (CABDIN) dan acara yang diselenggarakan. Hal ini dapat berakibat pada menurunnya kepercayaan publik dan partisipasi masyarakat di masa depan.
Panitia pelaksana perlu memberikan pelatihan kepada para anggotanya tentang pentingnya komunikasi yang baik dan profesional dengan media.
Panitia harus menyediakan akses yang mudah kepada wartawan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Dinas Pendidikan Bireuen (CABDIN) perlu memberikan teguran kepada panitia lokal yang tidak menunjukkan sikap profesional dan ramah kepada wartawan.
Laporan : Zubir
