Din Minimi dengan rambut dikucir(kiri). Bersama Saiful Bahri. (Foto: YT/Bedahnes.com).
ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Din Minimi lelaki yang pernah membuat kontroversial pada tahun 2015 lalu, yang juga mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Senin (19/2/2024) berada disebuah cafe di kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang.
Din Minimi yang ditemani rekan rekanya dikafe tersebut berpenampilan dengan rambut dikucir kebelakang. Mantan kombatan GAM ini lama tak terdengar ke publik namanya, karena menjalani kegiatan di tiga kota yaitu Banda Aceh, Medan dan Jakarta. Kedatanganya ke Aceh Tamiang ingin bertemu dengan sahabatnya yang mantan anggota TNI Saiful Bahri, yang kini menjadi caleg.
Watak pria kelahiran tahun 1977 ini masih terlihat berjuang untuk rakyat kecil. Karena dia menunjukkan foto dayah dipeureulak Aceh timur yang sangat memprihatinkan.
“Ini lihat kemarin kebetulan saya lewat di Peureulak, bangunan dayahnya sudah mau roboh, dinding kayu sudah lapuk semua,” kata Din Minimi seraya menunjukan foto dayah di ponselnya kepada wartawan.
Ayah tiga anak ini mengatakan, kedatangannya ini bukan tanpa tujuan, yaitu untuk memberi pesan kepada sahabatnya Syaiful Bahri yang baru saja terjun ke dunia politik.Meski begitu, dia menegaskan kehadirannya ini tidak ada kaitan dengan politik.
“Beliau ini sahabat yang sudah seperti keluarga, saya lihat di media online kok dia sudah ikut caleg, dan dari real count KPU, suaranya sangat bagus,” ungkapnya.
Keputusan Syaiful terjun ke poitik dinilainya sangat mengejutkan, sehingga dia merasa perlu memberi beberapa masukan.
“Dulu kami kejar-kejaran, tapi sekarang kami sudah seperti saudara, saya ingin saudara saya ini menjadi politisi yang tetap berpihak kepada rakyat,” pesanya kepada Syaiful.
Din mengaku tidak heran dengan raihan suara real count KPU yang menempatkan Syaiful di posisi teratas, karena beliau dari dulu memang jiwanya sangat sosial , ujarnya. yang kemudian dijawab saiful bahwa jiwa sosial itu didapat dari Kombatan Din Minimi. Saiful mengungkapkan bahwa sosok Din menurutnya sangat peka dengan nasib masyarakat kecil.
“Dalam kondisi lapar, beliau sanggup memberikan nasi bungkus kepada anak yatim” kata Syaiful.
Laporan : Yanto