Kasatpol PP dan WH Aceh Tamiang ketika memberikan uang kepada Erwin untuk pulang ke Diski. (Foto: Yan/Bedahnews.com).
ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Seorang gelandangan alias Tuna wisma asal Diski Kabupaten Deli Serdang Sumut dipasilitasi untuk pulang kampung oleh Satpol PP dan WH Aceh Tamiang, dengan memberikan ongkos serta pakaian dan perlengkapan badan lainya.
Gelandangan tersebut mengaku bernama Erwin (37) dipulangkan kekampungnya pada kamis malam (12/1/2024).
Sebelumnya laki laki gelandangan itu diamankan oleh petugas Satpol PP di wilayah warung Bakso depan kantor Bupati Aceh Tamiang, karena prilakunya sangat meresahkan pedagang, bahkan pakaianya yang lusuh dan kumal masuk diwarung penjual makanan membuat pelanggan resah. Banyak laporan negatif lainya karena adanya gelandangan itu sering mangkal didaerah tersebut.
“Dalam laporan yang kami terima, ada pria diduga ODGJ yang sembarangan masuk ke dalam warung dan meminta uang kepada pengunjung,” kata Kasatpol PP dan WH Aceh Tamiang, Oki Kurnia.
Pria tersebut selalu duduk dan tidur di emperan kedai. Laporan lain mengatakan pria itu sering mengambil barang dari dalam warung kopi.Oleh karena itu dirinya kita amankan.
Saat diamankan, pria tersebut berpenampilan sangat kumal dan membawa karung berisi sampah. Petugas kemudian memintanya mandi di kantor Satpol PP dan WH, selanjutnya diberi pakaian bersih.
“Dia bersedia pulang ke rumahnya di Diski, setelah kami beri makan malam, kami kemudian memberi ongkos dan sandal karena dia dia tidak pakai sandal sampai kakinya luka,” beber Oki didampingi Kabid Penegakan Syariat Islam, Hadi Firmansyah.
Anehnya, pria terindikasi ODGJ tersebut mampu berkomunikasi dengan baik selama berada di kantor Satpol PP dan WH. Meski berpenampilan lusuh dan kumal, Erwin menerangkan kalau dia memiliki keluarga dan tiga anak yang tinggal di Diski.
“Saya teknisi pak, teknisi hape sama laptop,” kata Erwin ketika diperiksa petugas.
Pria itu mengaku berada di Aceh Tamiang sejak sebulan lalu atas andil adik kandungnya. Sang adik ketika itu meminta Erwin datang ke Aceh Tamiang untuk memperbaiki laptop seseorang.
“Saya dibayar 500 ribu, uangnya sudah habis,” ungkapnya. Erwin mengaku sempat bekerja di salah satu toko perbaikan laptop di Kota Kualasimpang.
Dia mulai bingung ketika adiknya meminta uang Rp 12 juta untuk perawatan rumah sakit.
“Bingungkan cari uang segitu, saya bilang apa harus merampok,” ujarnya.
Akhirnya pemuda yang mengaku bernama Erwin tersebut diantar keterminal untuk naik Bus menuju Medan.
Laporan : Yanto