Tidak Transparan Penggunaan Dana Desa, Kantor Kepala Desa di Blang Pidie Disegel Warga

  • Whatsapp

Kantor Kepala Desa Lamkuta yang disegel warga. (Foto: Ist/Bedahnews.com).

ABDYA, BEDAHNEWS.com – Karena diduga tidak ada keterbukaan (Transparan) penggunaan Dana Desa, masyarakat desa Lam Kuta,kecamatan Blang Pidie,kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyegel kantor kepala desa setempat.

Muat Lebih

Salah seorang warga setempat yang tidak ingin disebut jati dirinya berinitial K sabtu(23/12/2023) mengatakan, Penyegelan kantor tersebut pada Jumat kemarin (22/12/2023), karena warga kecewa terhadap pemerintah desa setempat.Pasalnya, warga menginginkan adanya transparansi terhadap penggunaan dana desa.

Namun, menurutnya permintaan tersebut justru tidak diindahkan oleh Kepala Desa.

“Warga sudah beberapa kali meminta dilakukan rapat terkait permasalahan ini, tetapi tanggapan diberikan tidak sesuai dengan tuntutan, Selain itu, Pemerintahan desa juga tidak bermusyawarah dengan warga terkait perobohan bagunan Polindes,” ungkapnya.

Hal serupa diungkapkan Mantan kepala desaLam Kuta, Tarmizi. Menurutnya, warga menilai tidak ada transparansi dalam pengelolaan dana desa, serta terdapat praktik nepotisme dari Kepala desa setempat dalam pengelolaan pembangunan di desa itu.Sebab, kata Tarmizi, perobohan Polindes dilakukan pemerintah desa tanpa musyawarah. Padahal warga menilai bangunan tersebut masih layak pakai, namun justru ingin dialihfungsikan.

“Kami kan curiga apa yang mau dibangun di tanah milik masyarakat itu,” kata Tarmizi.

Dikatakan Tarmizi seharusnya ada komunikasi secara terbuka antara Pemdes dengan tokoh-tokoh desa.Serta menghentikan pembangunan sampai adanya titik temu dari permasalahan tersebut.

Namun warga tidak kunjung memperoleh tanggapan dan kejelasan dari Pemdes. Oleh karena itu, Tarmizi berharap Pemerintah Desa segera melakukan musyawarah dengan masyarakat, agar ada titik temu dari persoalan tersebut.

“Sudah dua tahun terakhir, komunikasi Pemdes dengan warga terkesan tertutup, sehingga menimbulkan pandangan negatif, yang akhirnya menimbulkan amarah warga,” ungkapnya. (Red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *