BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Gus Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden pasangan Anis Baswedan, berkomitmen untuk mempertahankan perdamaian di Aceh pasca-MoU Helsinki 15 Agustus 2005. Komitmen ini disampaikannya dalam kuliah edukasi politik di aula Kampus IAI Almuslim Aceh Peusangan, Bireuen, Rabu (6/12/2023).
Gus Muhaimin itu disambut ratusan oleh mahasiswa IAI Almuslim Peusangan dan pejabat yang hadir ada anggota DPR-RI Komisi V Fraksi PKB H Ruslan M Daud, Rektor IAI Almuslim Aceh Peusangan Bireuen Nazaruddin.
“Perdamaian di Aceh merupakan anugerah yang harus kita jaga dan pertahankan,” kata Gus Muhaimin. “Kita harus memastikan agar perdamaian di Aceh tidak terganggu oleh siapapun.”
Gus Muhaimin mengatakan, ada beberapa hal yang akan dilakukannya untuk mempertahankan perdamaian di Aceh. Pertama, akan memperkuat dialog dan rekonsiliasi antara pemerintah, masyarakat, dan mantan kombatan GAM. Kedua, akan mendorong pembangunan ekonomi di Aceh agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Ketiga, akan memperkuat peran ulama dan tokoh masyarakat dalam menjaga perdamaian.
“Kita harus terus membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan mantan kombatan GAM,” kata Gus Muhaimin. “Kita juga harus mendorong pembangunan ekonomi di Aceh agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Dan, kita harus memperkuat peran ulama dan tokoh masyarakat dalam menjaga perdamaian,” katanya.
Gus Muhaimin juga mengapresiasi peran ulama dan tokoh masyarakat Aceh dalam menjaga perdamaian. Menurutnya, ulama dan tokoh masyarakat telah menjadi pilar penting dalam proses perdamaian di Aceh.
“Saya mengapresiasi peran ulama dan tokoh masyarakat Aceh dalam menjaga perdamaian,” kata Gus Muhaimin. “Ulama dan tokoh masyarakat telah menjadi pilar penting dalam proses perdamaian di Aceh.” ujarnya.
Kuliah edukasi politik yang diikuti ratusan mahasiswa, pimpinan kampus, pengurus yayasan, dan tokoh masyarakat ini berlangsung lancar dan kondusif. Mahasiswa dan peserta lainnya.
Laporan : Zubir