Warga Desa Paya Lipah Peureulak Jaga Pesisir Cegah Masuk Imigran Rohingya

  • Whatsapp

Warga desa paya lipah bersama aparat keamanan terus patroli pesisir pantai hingga larut malam. (Foto: Yanto/Bedahnews.com).

ACEH TIMUR, BEDAHNEWS.com – Guna nengqntisipasi mendaratnya Imigran Rohingya, Warga desa Paya Lipah kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh timur menjaga pesisir diwilayahnya, guna mengantisipasi mendaratnya imigran Rohingya. Mereka melakukan hal tersebut karena beberapa hari lalu sempat terjadi penyelundupan Rohingya.

Muat Lebih

Kepala desa Paya Lipah Ismail, Jum’at (24/11/2023) mengatakan, pasca ditangkapnya 36 imigran Rohingya pada 19 November 2023 di Kecamatan Madat, hingga hari ini kami yang desanya berbatas dengan laut terus melakukan penjagaan agar Rohingya tidak mendarat di wilayah kami, ungkap Ismail.

Ismail menjelaskan alasanya mereka menjaga laut bersama beberapa desa yang memiliki pantai karena masyarakat kami menolak imigran Rohingya jika mendarat di desanya. Para imigran itu dinilai akan menjadi beban dan masalah sosial ditengah-tengah masyarakat.

Selain itu kekhawatiran untuk menampung imigran Rohingya bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk penyelundupan dan perdagangan manusia seperti terhadap 36 imigran Rohingya yang ditangkap di Madat.

Kami warga desa paya lipah dan desa lainya tidak ingin bermasalah dengan hukum lagi pula desa kami tidak sanggup mengurusi imigran Rohingya, sebab warga kami rata rata tergolong ekonomi rendah, ungkap Ismail.

Menurut Ismail, kegiatan ronda di pinggir pantai dilakukan dari pagi hingga malam hari dan sudah berlangsung selama lima hari. Masyarakat dibantu babinsa koramil serta babinkamtibmas polsek.

Dari informasi yang dihimpun, selain desa Paya Lipah, beberapa desa lainya juga ikut menjaga pesisir diwilayah masing masing. Seperti, Matang Peulawi, Seumatang Muda Itam, Leuge, Kuala Bugak dan Kuala Leuge Baroe di wilayah Peureulak.

Sementara Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah, mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli di pesisir laut yang dilakukan oleh Airud dan polsek agar rombongan imigran Rohingya cepat terdeteksi sejak di laut serta cepat diambil tindakan.

Hal ini dilakukan karena mayoritas masyarakat di Aceh Timur menolak kedatangan imigran Rohingya.Hal ini kami lakukan guna mencegah terjadinya konflik antara masyarakat dengan imigran tersebut. Ungkapnya.

Laporan : Yanto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *