Pegiat LSM Bungoeng Lam Jaroe Meminta Pj.Walikota Langsa Peka Terhadap Mengentasan Kemiskinan

  • Whatsapp

LANGSA BEDAHNEWS.Com Aktivis Lembaga Swadaya Masyaraka Bungoeng Lam Jaroe Zulfadli.S.sos.i.MM. angkat bicara mengenai Program Mengentaskan kemiskinan  yang diketahuinya dari fakta yang ada dilapangan tidak begitu berjalan mulus.

Saya melihat kondisi dikota Langsa penuh dengan Sandiwara seakan-akan mual untuk diceritakan dengan kemiskinannya namun mau tidak mau harus diceritakan dan ini nyata mari kita turun kelapangan berapa banyak pedagang dikota Langsa mengeluh atas kurang lakunya barang daganganya, karena masyarakat kota langsa tidak ada uang yang dimana lapangan perkerjaan sangat minim atau kurang kalau pun ada gajinya tidak sesuai dengan kebutuhan hidup.

Muat Lebih

Fenomena yang terjadi di kehidupan zaman sekarang bisa kita rasakan dimana penjual baju murah-murah bertebaran ada dimana-mana buat menjajakan barang dagangannya dengan harga yang terjangkau ĺumayan murah sesuai dengan kondisi kantongnya masyarakat sekarang begitu juga dengan pedagang telur dipasaran yang mulai banyak bertebaran disetiap pintu mau masuk ke pasar dan juga menandai bawasanya keadaan ekonomi kota langsa dalam keadaan tidak baik-baik saja menurut Zulfadli angka kemiskinan itu tidaklah mungkin bisa untuk ditipu karena itu dirasakan oleh kita secara langsung dan disini bisa dilihat langsung untuk turjun langsung ditengah-tengah masyarakat kota langsa, apa lagi dengan kondisi harga beras yang begitu lumayan tinggi, hampir mencapai perbambunya Rp.24.000,00 tentulah dengan kondisi upah pekerja yang dirasakan oleh masyarakat dengan penghasilan satu harinya hanya mencapai rata-rata Rp.50.000,00 ribu rupiah tentu tidak masuk akal untuk mencukupi program 4 sehat 5 semporna yang dianjurkan dari pemerintah pusat, belum lagi biaya jajan anak sekolah yang tidak gratis menjadi beban yang tidak bisa ditawar-tawar.

Sementara Program yang namanya untuk mengentaskan kemiskinan itu hanya terkesan sementara atau bisa di duga hanya simbol kiasan semata padahal program dari pemerintah pusat cukup banyak, hampir tidak bisa dihitung, mari coba kita hitung satu persatu dari program PKH bantuan program dari desa yang namanya pertahanan pangan,program bantuan rumah dalam bentuk dana aspirasi dewan,dari koprindagkop menjual sembako murah setiap tahunnya,dari desa yang namanya Badan Usaha milik desa untuk meminjam modal usaha agar masyarakat terlepas dari kemiskinan, bantuan modal usaha baik pemberian ternak atau pembibitan serta alat perkerjaan yang sifatnya untuk buka lapangan perkerjaan yang disalurkan melalui dinas koperindag dan dinas-dinas tertentu dan begitu juga dengan badan baitulmal sifatnya lebih mendekatkan diri kepada fakir miskin dan kaum duhafa ” Namun mengapa masih saja ada orang fakir dan miskin di depan mata kepala kita” apakah ini kesalahan masyarakat sendiri yang bodoh mengatur perekonomiannya atau ada kesalahan manajemen dari pihak pemerintah coba kita sekali-kali turun kepasar lihat disana dan sesuai tidak dengan yang saya ceritakan.

Perlu di ingat pencurian dan penipuan di kota langsa terkadang untuk menutupi biaya hidup sehari -hari dan terkadang persoalan ini pun jarang sekali dilaporkan kepihak yang berwajib, terkadang hanya diselesaikan secara kekeluargaan dari kedua belah pihak. Dan harapan saudara zulfadli.S.sos.i.MM. kalau bisa Pj. Walikota Langsa sekali-kali pura-pura nyamar menjadi orang biasa untuk mendengar keluh kesah warga kota langsa dan jangan alergi sama keritikan dari masyarakat atau LSM yang sifatnya semua itu untuk membangun kota Langsa sendiri. Ujarnya ( UCI /SURIADY KS SH)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *