BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana. (DPMGPKB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bireuen
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris (Sekda) Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad, M.Si, sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bireuen, di Oproom Kantor Pusat Pemkab setempat, Rabu sore (13/3/2023).
Dalam inti arahannya, Ibrahim Ahmad mengatakan, Untuk penurunan stunting agar dapat memenuhi target 14 persen pada tahun 2024 serta kesiapan Kabupaten Bireuen menghadapi penilaian kinerja tahun 2024, harus ada upaya yang dilakukan secara teritorial, komprehensif, termaju dan bersifat multisektoral.
Namun hal ini belum dapat kita laksanakan jika kita belum mampu membangun koordinasi yang baik dengan semua unsur yang terlibat.
Dalam kesempatan itu Ibrahim Ahmad mengingatkan kembali betapa pentingnya kerja kolaborasi (collaborative working) dalam percepatan penurunan stunting.
Dikatakan, sehubungan dengan kewajiban Kabupaten Bireuen sebagai lokasi fokus dalam penurunan stunting untuk melakukan pemenuhan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, mari kita bersama-sama bekerja dan bekerja sama sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta kewenangan yang melekat pada kita.
Selaku ketua TPPS Kabupaten Bireuen, Ibrahim Ahmad berharap TPPS ini dapat menjadi wadah dan forum dalam percepatan penurunan stunting yang bertugas mengoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.
Disamping TPPS memiliki fungsi konsultasi, fasilitasi koordinasi dan penguatan penyediaan satu data stunting kepada pemerintah pusat, provinsi, pemerintah kabupaten hingga ketingkat layanan.
Sekda Bireuen ini berharap, pertemuan pada hari ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam membangun sinergitas berbagai sektor.
“Sehingga kita semua dapat berperan aktif dan menjadi dasar kita semua untuk dapat melaksanakan konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bireuen,” pungkas Sekda Bireuen Ibrahim Ahmad.
Sebelumnya Kepala DPMGPKB Bireuen Ir. Mukhtar, M.Si menjelaskan, stunting merupakan permasalahan yang sangat mengkhawatirkan pada saat ini baik di dunia secara keseluruhan maupun di Indonesia khususnya.
Menurut Data Survei Status Gizi Indonesia ( SSGI ) tahun 2022 menyebutkan angka prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 21,3 persen Angka Stunting, sebutnya.
Mukhtar melaporkan, rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bireuen ini bertujuan untuk memperkuat peran serta dan kapasitas Tim TPPS terkait dalam mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, mengintegrasikan potensi sumber daya manusia, keuangan,sarana dan prasarana serta metode dan tekhnologi yang ada pada pemerintah dan sektor terkait.
“Rapat koordinasi TPPS ini diikuti sebanyak 90 peserta terdiri dari unsur pejabat daerah, organisasi terkait dan akademisi,” sebut Kepala DPMGPKB Bireuen ini.
Dalam kegiatan koordinasi TPPS, hadir Forkopimda,DWP ( dharma wanita persatuan ) Asisten I Mulyadi, SH asisten pemerintahan,keistimewaan dan kesejahteraan rakyat Setdakab bireuen dan Dailami S.Hut asisten II asisten perekonomian dan pembangunan,Kepala Bappeda Bireuen, Bob Miwar S.STP M.Si,Kadis Kesehatan Bireuen dr Irwan A Gani, camat, kepala puskesmas, dunia usaha, perbankan, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Laporan : Zubir