BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Persatuan Ahli farmasi cabang Bireuen menggelar seminar kefarmasian persatuan dengan tema pahami pemanfaatan obat berbahan alam serta penatalaksanaan pengobatan tuberkulosis yang tepat di Bireuen.
Acara ini diikuti 102 anggota persatuan Ahli farmasi cabang Bireuen dan 57 terdiri Pafi luar, tenaga kesehatan setempat di Aula dinas kesehatan Kabupaten Bireuen, Ahad (27/8/2023).
Dalam rangka acara menghadirkan pembicara Apt. Raihan Julisaputri,S.Si, bertugas di UPTD puskesmas juli dua, Zahara Pona, A.Md Farm bertugas UPTD puskesmas peudada, dr.Intan Minofa, Apt bertugas UPTD puskesmas juli dua. Apt. Khairun Nisa, M.S. Farm.Farmasi klinis instalasi farmasi RSUD dr Fauziah Bireuen.
Pengurus cabang persatuan ahli farmasi Indonesia Kabupaten Bireuen, saat membuka kegiatan itu berharap semoga kegiatan seminar ini dapat terselenggara dengan baik serta bermanfaat bagi para tenaga farmasi dan para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kontribusinya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Seperti diketahui bersama, kata pengurus farmasi, segala bentuk pelayanan dan produk kesehatan tidak hanya diharuskan memiliki potensi penyembuhan.
Namun juga wajib memenuhi persyaratan sesuai ketentuan hukum yang berlaku di negara ini, dan juga sepenuhnya aman untuk dikonsumsi.
Demi kepentingan itu, para tenaga kesehatan sebagai penyedia layanan dan produk kesehatan, dituntut agar senantiasa meningkatkan kapasitasnya.
Secara berkesinambungan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi kebutuhan masyarakat.
Pada kesempatan ini, ketua pengurus PAFI Bireuen Mukhlis,AMF, juga turut menyampaikan imbauan kepada para Apoteker dan Tenaga Farmasi di Kabupaten Bireuen agar terus meningkatkan peran sertanya dalam sistem pelayanan kesehatan sesuai bidang dan kompetensinya.
“Dalam keterangan Mukhlis kedepan mempersiapkan tenaga teknis kefarmasian yang siap digunakan baik oleh swasta maupun oleh pemerintah dalam Kabupaten Bireuen.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Maka kami bersepakat menyelenggarakan seminar kefarmasian yang ke dua dengan tema (Mari Pahami Pemanfaatan Obat Berbahan Alam Serta Penatalaksanaannya) ” katanya mukhlis.
Dalam produksi, distribusi, pengelolaan maupun pelayanan terkait sediaan farmasi, termasuk bahan obat, sediaan obat dan kosmetika.
Menurutnya, kegiatan ini terselenggara berkat inisiatif untuk upaya meningkatkan pengetahuan mengenai obat berbahan alam.
Mukhlis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih atas segala bentuk dukungan dan partisipasi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Pihaknya mengimbau para apoteker di Bireuen agar senantiasa aktif mencermati dan mengikuti perkembangan.
“Serta menjalankan setiap arahan dan instruksi baik dari Badan POM RI, Kementerian Kesehatan, maupun Pimpinan Pengurus PAFI Bireuen,” tutupnya.
Laporan : Zubir