Jurnalis: Uci/Suriady KS
LANGSA, BEDAHNEWS.com – Masa 1 tahun kinerja Pj Walikota Langsa dinilai gelap dan mendapat poin 5 dari narasumber Muslim A Gani dan Jeffri Sentana, bahkan belum bisa berbuat banyak oleh Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA.
Kinerja tersebut diketahui dalam Talk On Public Policy Issues yang diselenggarakan oleh Dema IAIN Langsa dengan tema “Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa” di Merdeka Cafe, Selasa (08/08/2023) malam.
Ketua Dewan Eksekutif IAIN, M Fauzi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendapat masukan dari masyarakat, khusus mahasiswa, pemuda dan pemerhati Kota Langsa terhadap apa yang sudah dilakukan Pj Walikota Langsa selama 1 tahun dalam memimpin Kota Langsa.
“Baik yang pro atau kontra terkait kinerja Pj Walikota Langsa dari awal kepemimpinannya sampai sekarang. Semoga dengan penilaian kinerja ini, ada masukan dan nilai juga bagi pembangunan Kota Langsa dimasa sekarang serta kedepannya”, sebut M Fauzi.
Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA sebagai pembuka acara mengatakan, secara akademis, talk show yang digelar oleh Dema IAIN Langsa ini sangat bagus agar mahasiswa peka terhadap persoalan yang ada di Kota Langsa.
“Kegiatan dengan judul “Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa” sangatlah menarik, karena akan diketahui apakah harapan dan kesejahteraan masyarakat akan tercapai dengan masa kerja yang sangat singkat ini. Kebijakan Pj Walikota dalam membangun Kota Langsa dengan waktu tersebut tidak akan banyak.
Apalagi mengharapkan agar tecipta lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat”, jelas Dr Amiruddin.
“Sebagai akademisi, saya mengharapkan siapapun walikota kedepannya bisa membuat Kota Langsa brilian, cerdas, humble dan melahirkan suasana yang harmonis”, harap Dr Amiruddin Yahya yang juga Dekan FTIK IAIN Langsa.
Nara Sumber lainnya, Muslim A Gani, SH menyampaikan bahwa Pj adalah Penjabat Kepala Daerah yang menempati posisinya karena bupati/walikota dalam keadaan kosong. Ini semua terjadi dihampir semua daerah di Indonesia termasuk gubernur menjelang Pemilu 2024.
“Terhadap meneropong kinerja Pj Walikota Langsa, saya menilai teropongnya gelap, karena belum bisa melihat manfaat jelas yang dirasakan oleh masyarakat dengan kehadiran Pj. Kita tidak perlu penghargaan, tapi bagaimana kebutuhan publik terpenuhi dan ada maanfaat jelas bagi masyarakat”, ucap Muslim.
“Penduduk Kota Langsa harus cerdas dan bijak. Teropong yang digunakan agar dibersihkan, biar apa yang dilihat jadi jelas, tidak gelap. Kota Langsa harus bisa ciptakan lapangan kerja agar generasi kedepan bisa ikut menikmati apa yang dilakukan pemerintah. Jangan sampai dengan banyaknya orang berpendidikan, Kota Langsa yang dikatakan “Kota Jasa” akan menjadi kota dengan pengangguran tertinggi”, ungkap Muslim A Gani.
Sedangkan nara sumber lainnya, anggota DPRK Langsa, Jeffry Sentana S Putra menyampaikan, jika ada pemberian nilai 1 sampai 10, saya akan kasih 5 untuk Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum.
“Selama ini Pj Walikota tidak berani mengambil kebijkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Namun anehnya, tarif PDAM di Kota Langsa naik 25 persen selama dipimpin oleh Pj. Kota Langsa yang dikatakan Kota jasa seharusnya PAD besar. Tapi kenyataannya PAD Kota Langsa kecil, jadi tidak cocok sebagai Kota Jasa. Pendapat terbesar hanya dari bagian kesehatan, yaitu RSUD sebesar 100 M pertahun”, papar Jeffry.
“Terkait kebijakan publik, Pj Walikota masih memilah-milah daerah yang dibangun, bukan pemerataan pembangunan untuk seluruh Kota Langsa. Saya berharap Pj Walikota tidak alergi kritikan dan harus fokus ke pelayanan publik, bukan ekspor, sehingga bisa mengurangkan angka kemiskinan”, ungkap Jeffry Sentana mengakhiri penilaianya.
Sebelumnya, Assisten I, Suyetno AP, MSi yang mewakili Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum mengatakan bahwa tugas utama Pj Walikota ada dua karena dalam masa transisi.
“Pertama, tugas utamanya adalah memastikan tahapan pemliu berjalan dengan baik. Kedua, tugasnya dalam konteks lemerintahan adalah bagaimana kebijakan menjawab persolan ditengah masyarakat dengan pemanfaatan segala SFM dan SDA yang ada”, jelas Suyetno.
“Pj Walikota Langsa selama 1 tahun ini sudah dilakukan penilaian sebanyak 4 kali. Penilaian ini untuk memutuskan apakah Pj Walikota yang ada bisa melanjutkan jabatannya atau di berhentikan oleh Menteri Dalam Negeri”, kata Suyetno.