Anggota DPD RI Abdullah Puteh Gelar Silaturahmi Bersama OSIS SMA se-Kabupaten Bireuen

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Aceh Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M. Si berkunjung ke kabupaten Bireuen dalam rangka menggelar Silaturahmi itu meluaskan pikiran bersama (OSIS SMA) se- kabupaten Bireuen acara di bestie kopi, Sabtu (25/2/2023.)

Sementara, Abdullah Puteh dalam sambutannya, mengatakan silaturahmi ini mengingatkan komitmen untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan terutama bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Muat Lebih

“Kita harus tetap produktif dan mampu meningkatkan kompetensi diri kita meski dalam situasi tahun 2024. Pemuda harus mampu menyerap nilai-nilai kebangsaan agar memiliki semangat dan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi negeri ini”, kata Abdullah Puteh.

Selain meningkatkan kompetensi,Abdullah Puteh juga berpesan agar para pemuda berani mengambil peran untuk menyambut masa depan dengan tetap mempertahankan karakter dan nilai-nilai kebangsaan. Silaturahmi yang diadakan tatap muka itu berlanjut dengan penyampaian materi serta diskusi bersama para peserta anak muda.

Peningkatan jumlah orang miskin ini sekaligus memperpanjang catatan Aceh sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatra.

Aceh juga masuk dalam lima provinsi dengan penduduk miskin tertinggi di Indonesia.

Kemiskinan di Aceh mencapai sangat besar makan anak muda harus menciptakan Aceh ini lebih maju.

Hal itu terkait dengan kondisi sektor pertanian di Aceh yang belum sepenuhnya pulih.Laju ekonomi sektor pertanian Aceh, termasuk kehutanan, dan perikanan, Kelautan dan persawahan.

Luas panen padi di Aceh menurun hingga sebesar 40 persen.

” Kemiskinan di Aceh juga disumbang oleh tingginya angka pengangguran.Kemiskinan memunculkan berbagai respon dari masyarakat, yang umumnya melihatnya secara sinis dan tentu saja kinerja pemerintah menjadi sorotan.

Sebagai catatan, seandainya Aceh ini bukan daerah berotonomi khusus, mungkin pemerintah di daerah ini tak akan menjadi pihak yang terlalu dipersalahkan.

Karena Aceh berstatus daerah berotonomi khusus lah sehingga “status” sebagai daerah paling miskin di Sumatera terus dipersoalkan, termasuk oleh masyarakat awam.

Sebagai daerah khusus, Aceh memiliki dana-dana segar khusus yang ditransfer Pusat setiap tahun.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa apapun yang namanya pengelolaan anggaran itu sangat penting sekali,” katanya.

Jokowi menyatakan siap turun tangan mendampingi dan mengawal penggunaan dana-dana tersebut bagi masyarakat luas.

Terutama, untuk upaya-upaya mengentaskan kemiskinan maupun program prioritas lainnya.

“Saya minta seluruh bupati, wali kota, dan gubernur gunakan anggaran secara fokus, berikan prioritas hal yang sangat penting,” jelasnya.

Presiden memang sangat prihatin atas kemiskinan di Aceh.Sebab, angka kemiskinan 10 persen saja sudah sangat berbahaya.Apalagi ini Aceh sudah melebihi 15 persen.

“(Maka) Saya harus sampaikan, selesaikan dulu masalah ini, berikan perhatian kepada angka kemiskinan yang sudah lebih 15 persen itu melalui program-program yang didesain agar pengentasan kemiskinan segera terselesaikan,” kata Jokowi.

Usaha Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan memang tidak berjalan mulus.

Sehingga, tidak bisa menggeserkan Aceh sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Sumatera.

Dalam kegiatan tersebut Ketos SMA 2 Bireuen Rifki Rafsanjani SMA 1 Bireuen,Alfath muhayat SMK 1 Bireuen,Muhammad Hafidz MAN 2 Bireuen Muhammad Raisal Akram SMA 3 Bireuen.

kalian masih murni, tanpa ada kepentingan. Hasil diskusi ini saya harapkan dapat disampaikan dan disebarluaskan.

Saya mempunyai harapan besar bagi anak-anak milenial Aceh agar berkembang dan berani untuk membangun Aceh,” tutup Wakil Ketua Komite II DPD RI asal Aceh ini.

Laporan : Zubir

Editor : Bung Dewa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *