Seminar Anak Berkebutuhan Khusus Dihujani Berbagai Pertanyaan dari Para Orang Tua Murid

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Seminar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bertajuk Anakku Istimewa yang digelar Passion Organizer dihujani berbagai pertanyaan.

Pertanyaan hadir dari orang tua yang memiliki ABK, dan para Pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Muat Lebih

Hadir sebagai pembicara yakni Konsultan ABK, Benny Al Farisi. Tak sekadar konsultan, Benny juga memiliki tiga orang ABK.

Kepada puluhan peserta seminar, Benny meminta para peserta tidak menyebutkan bahwa ABK sebagai anak yang tidak normal.

“Tidak ada anak yang disebut normal dan tidak normal. Tapi ABK atau non ABK. Anak ABK itu hanyalah anak yang membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus,Acara tersebut yang dilaksanakan di Aula Wisma Bireuen Jaya, Minggu (19/2/2023).

Hal ini tentu mendatangkan rasa bosan bagi anak dan juga tantangan tersendiri bagi orangtua dalam mendampingi putra-putri mereka.

Meski berada di rumah, psikis anak juga perlu diperhatikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua untuk memastikan kondisi anak mereka dalam keadaan baik, dari sisi fisik maupun psikis.

Marlina S.E Ketua Yayasan Seramoe Sejahtera di dampingi Uchtiana,S.pd.mengatakan, pembelajaran di rumah yang dilakukan secara daring ini menyebabkan guru tidak bisa memantau langsung perkembangan muridnya.

Sekolah berbasis terapi yg diterapkan di sekolah Islam terpadu bintang, (sit) membuat kami mendatangkan pemateri seorang konsultan dan praktisi pendidikan di kabupaten Bireuen, agar pembinaan karakter, terintegrasi dirumah dg disekolah (selaras, Seiya, sekata) menjadi anak yg smart (shaleh mandiri, respect,terampil.

Oleh karena itu orangtua atau keluarga berperan penting dalam mendampingi anak saat belajar daring. Ada banyak tantangan belajar daring dan tentu saja hal ini membutuhkan adaptasi bersama baik guru, orangtua, dan terutama siswa.Perilaku anak yang perlu dicurigai orangtua

“Dalam proses adaptasi terkadang ada beberapa hal yang terjadi di luar kendali kita. Sehingga membutuhkan pendampingan dari psikolog,” ujar Marlina.

Menurut Marlina ada beberapa perilaku siswa yang perlu diwaspadai sebagai pertimbangkan berkonsultasi dengan psikolog. Terutama ketika muncul perilaku-perilaku yang tidak biasa terjadi.

Marlina menegaskan, jika ada perubahan perilaku yang cukup drastis dari kebiasaan sehari-hari, patut dicurigai. Orangtua juga perlu kepekaan untuk menemukan perubahan sikap anaknya.

Jika menghadapi situasi seperti ini, yang harus dilakukan orangtua yakni mengajak anak berbicara.

Keluarga harus bersedia mendengarkan tanpa memberikan penilaian apapun. Sehingga anak diajak untuk bisa mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan.

“Keluarga perlu membangun suasana yang aman dan nyaman bagi anak agar bisa berkomunikasi menyampaikan kesulitannya. Kalau anak susah terbuka, bisa berdiskusi bersama untuk menemukan pemecahan permasalahannya,” ungkap Marlina.

Laporan : Zubir

Editor : Bung Dewa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *