ABDYA, BEDAHNEWS.com – Layanan Perumda (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) Tirta Abdya belum bisa dinikmati oleh warga Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh.
Warga di wilayah tersebut dan sekitarnya di Kabupaten Abdya belum menikmati air bersih dari perusahaan daerah tersebut meskipun instalasi air serta pemasangan kilometer PDAM sudah lama terpasang ke rumah-rumah warga.
Dalam menanggapi hal tersebut Direktur Perumda Tirta Abdya, Rosi Pardedi, pada Selasa (10/1/2023) menyebutkan, akses ke kawasan Gampong Pulau Kayu dari instalasi pengolahan air (IPA) di Kecamatan Jeumpa sudah terputus sejak pembangunan jalan dua jalur dari Gampong Geulima Jaya Kecamatan Susoh hingga ke Gampong Iku Lhung Kecamatan Jeumpa.
“Pipa kita yang sebelumnya tertanam di sepanjang jalan nasional dulu sudah di angkat pada saat pelaksanaan pembangunan jalan tersebut, kita belum punya lahan lain untuk menanam kembali pipa,” kata Rosi.
Menurut Rosi, lahan di lokasi jalan dua jalur tersebut sudah sangat mepet antara jalan dengan pintu rumah warga.
“Pada saat pekerjaan jalan tersebut kita sudah pernah meminta agar di letakkan kembali pipa yang sudah dibongkar di dalam badan jalan, namun belum diizinkan saat itu,” sebut Rosi.
Pada kesempatan itu, Rosi menyebutkan, pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan kembali pembangunan jaringan melalui APBN hingga ke Kecamatan Susoh. “Semoga dapat berjalan dengan baik dan akses kesana dapat kembali kita aktifkan,” pungkas Rosi.
Sementara itu, Ridwan salah seorang warga Gampong Pulau Kayu kepada media ini mengatakan Ini instalasi air bersama amper meteran air sudah lama terpasang, tapi airnya hingga saat ini belum dinikmati masyarakat. Untuk saat ini, katanya, masyarakat sekitar rata-rata menggunakan air sumur tanah meskipun air sumur tanah di kawasan pesisir bukanlah pilihan yang baik.
“Air tanah di Gampong Pulau Kayu ini beda rasanya, karena kami di pesisir ada campuran air lautnya, air tersebut sudah tidak memenuhi baku mutu dan kadar garam cukup tinggi, sehingga rawan menimbulkan penyakit,” kata Ridwan.
Namun hal yang sama juga, Yusran menambahkan, meskipun pemerintah belum menganjurkan warga untuk tidak mengonsumsi air dengan kadar garam tinggi, namun pihaknya sangat kuatir kalau terus menerus mengkonsumsi air tanah di kawasan pesisir.
“Hal ini karena bisa menimbulkan dehidrasi bagi warga dan dampak panjangnya adalah penyakit bagi warga. Ada efek berbahaya dari air ini,” kata Yusran.
Dengan kondisi ini, sebut Yusran, ketersediaan air bersih yang layak sangat diharapkan masyarakat. Apalagi, pemerintah Kabupaten Abdya banyak gelontorkan anggaran di Perumda Tirta Abdya.
“Dalam memenuhi air layak ini memang membuat warga merogoh kocek lebih dalam, tapi mau gimana lagi, masyarakat butuh air bersih, seharusnya perusahaan umum daerah air minum ini dengan anggaran yang banyak itu bisa memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat,,” kata Yusran.
Laporan : Fitria Maisir
Editor : Bung Dewa