Legenda sepak bola Brazil, Pele.(Foto:IG/@pele/Bedahnews.com).
BRAZIL, BEDAHNEWS.com – Pemain sepak bola legendaris Brazil, Pele meninggal di usai 82 tahun pada Kamis, 29 Desember 2022 waktu setempat atau Jumat, 30 Desember 2022 WIB.
Rumah sakit Albert Einstein di Sao Paulo, tempat Pele menjalani perawatan, melaporkan sang legenda meninggal pada pukul 15.27 waktu setempat.
Mereka pun menuturkan penyebab kematian Pele yang telah dirawat sejak akhir November 2022 lalu.
“(Pele meninggal) karena kegagalan beberapa organ akibat perkembangan kanker usus besar yang terkait dengan kondisi medis sebelumnya,” kata pihak Rumah sakit Albert Einstein.
Kematian satu-satunya pria yang memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali sebagai pemain itu juga dikonfirmasi di akun Instagram resminya.
“Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pele, yang meninggal dengan damai hari ini,” ucapnya.
“Pele telah memikat dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan pekerjaan sosial di seluruh dunia, dan menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita: cinta,” tutur pernyataan itu menambahkan, dikutip Bedahnews.com dari Reuters.
Kepergian Pele pun tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga tapi juga rekan sesama atlet hingga pecinta sepak bola.
Kematian Pele pun memicu gelombang belasungkawa dari seluruh dunia, membuat pemerintah Brazil menyatakan tiga hari berkabung untuk mendiang bintang sepak bola itu.
Presiden terpilih Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva mengunggah penghormatan yang untuk Pele di Twitter.
Dia menuliskan bagaimana dirinya merasa terhormat telah melihat mendiang bintang itu beraksi.
“Saya memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki oleh orang Brasil yang lebih muda: Saya melihat Pele bermain langsung di Pacaembu dan Morumbi,” ujar Luiz Inacio Lula da Silva, Jumat, 30 Desember 2022 dini hari.
“Tidak untuk bermain, saya melihat Pele mengadakan pertunjukan. Karena ketika mendapatkan bola, dia selalu melakukan sesuatu yang istimewa, yang sering berakhir dengan gol,” tuturnya menambahkan.
Luiz Inacio Lula da Silva pun mengaku sempat merasakan amarah kepada sang legenda Brazil, tetapi lebih dari itu, dia sangat mengagumi Pele.
“Saya akui saya marah kepada Pele, karena dia selalu membantai orang-orang Korintus saya,” ucapnya.
“Tapi pertama-tama, saya mengaguminya, dan kemarahan itu segera memberi jalan pada gairah menyaksikannya bermain dengan seragam nomor 10 tim nasional Brasil,” kata Luiz Inacio Lula da Silva menambahkan.
Terkait kepergian Pele, dia pun mengenang sosok raksasa Brazil itu sebagai pemilik nomor punggung 10 yang tidak akan tergantikan.
“Pelé meninggalkan kami hari ini. Dia pergi untuk membuat tabelinha di surga bersama Coutinho, rekan besarnya di Santos,” ujar Luiz Inacio Lula da Silva.
“Dia sekarang berada di ‘perusahaan’ dengan begitu banyak superstar abadi: Didi, Garrincha, Nilton Santos, Socrates, Maradona … Dia meninggalkan kepastian: tidak pernah ada nomor 10 seperti dia. Terima kasih, Pele,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @LulaOficial.
Editor : Bung Dewa