Produksi dan pemanfaatan Kayu arang menjadi Sumber Cuan Bagi Masyarakat Alue Beurawe

  • Whatsapp

LANGSA, BEDAHNEWS.com – Produksi Kayu Arang Merupakan salah satu sumber Kehidupan sebagian masyarakat alue beurawe, Kec Langsa Kota. Arang juga merupakan barang yang paling banyak digunakan untuk keperluan memasak dan bukan hanya untuk keperluan memasak akan tetapi kayu arang juga bermanfaat untuk menjernihkan air dan penggunaan dalam bidang kesehatan dan lain – lain.

Dalam produksi/pengelolaan kayu arang ini yang dilakoni pemiliknya yaitu pemuda yang merupakan salah satu mahasiswa alumni Institut Agama Islam Negeri Langsa, sebut saja namanya Riski yang saat ini berusia 28 tahun beliau telah lama melakoni pekerjaan ini setelah lulus kuliah.

Muat Lebih

Riski menyampaikan suatu hal dalam wawancara nya yang memang tidak mudah menjadi petani arang, mulai dari harus mencari Kayu Bakau sendiri, hingga proses pengasapan nya yang menunggu dalam beberapa hari lamanya serta mencari agen untuk penjualan arang ini.

Bahan yang digunakan dalam produksi Kayu Arang Ini yaitu Kayu Bakau, beliau mencari kayu tersebut di Sekitaran Teluk hingga laut yang memiliki banyak pohon bakau dan mencarinya juga ke hutan bakau. dalam menebang kayu bakau ini tidak bisa sembarangan dan seenaknya untuk menebang semua pohon bakau yang ada. beliau akan memilih dan memilah milah pohon bakau mana yang sudah tua dan segala pertimbangan lain nya, agar dalam hal ini tidak di katakan sebagai Ilegal Logging atau kayu bakau ilegal. Dalam mengerjakan pengelolaan kayu arang ini Bang riski tidak sendiri akan tetapi juga dibantu oleh emak – emak yang ingin mencari pundi pundi uang, Selanjutnya setelah kayu bakau di kumpulkan kayu bakau akan di masukkan ke dalam dapur pengasapan. proses pengasapan ini bisa berlangsung selama 5 hari atau lebih, dan setelah selesai proses pengasapan kemudian kayu arang dimasukan ke dalam karung 15 Kg.

Lalu Setelah itu Semua arang ini diperjual belikan kepada agen arang, penghasilan nya pun dikatakan tidak setiap hari karena dari proses nya yang lama ini dan juga harga jual tidak terlalu mahal harga dari 1 Kg sekitar 10 ribu rupiah.

Walaupun begitu bang riski serta masyarakat yang melakoni pekerjaan tersebut beliau mengatakan tetap bersyukur dikarenakan mencari kerja itu sangat sulit walaupun ia tamatan kuliah/sarjana.

Oleh : Mhd Rizal Fadly, Cut Zuhraini, Elvina Hawari, Mahasiswa IAIN Langsa.

Editor : Bung Dewa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *