PKS Tepis Safari Politik Anies Kampanye Terselubung, Ingatkan Status Masih Bakal Capres

  • Whatsapp

Anies Baswedan tiba di Jayapura, Papua pada Kamis sore (8/12/2022), disambut ribuan pendukungnya dan tarian adat Papua dengan meriah. (Foto:IG @aniesbaswedan/Bedahnews.com).

JAKARTA, BEDAHNEWS.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membela kegiatan safari politik Anies Baswedan, kendati Bawaslu menyatakan aktivitas tersebut tak etis dan dapat dikategorikan kampanye terselubung.

Muat Lebih

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menilai, kesimpulan Bawaslu berlebihan lantaran Anies hanya menyapa pendukungnya dan belum melakukan kampanye karena Anies baru sebatas bakal capres.

“Mas Anies wajar menyapa pendukungnya. Dan tidak masuk tindakan kampanye. Karena belum ada penetapan capres,” kata Mardani, kepada Inilah.com, di Jakarta, Jum’at (16/12/2022).

Hal senada juga diungkapkan Jubir PKS Muhammad Kholid. Anies belum melakukan kampanye karena belum memiliki kendaraan pengusung, sesuai konstitusi, capres diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu minimal memenuhi syarat ambang batas

presidential threshold (PT) perolehan kursi 20 persen parlemen atau memiliki 25 persen suara sah nasional hasil pemilu sebelumnya.

“Harus dipahami bahwa Pak Anies Baswedan belum resmi sebagai capres, karena beliau secara resmi belum memenuhi persyaratan sebagai capres, karena belum memenuhi tiket PT 20 persen,” terangnya.

“Pendaftaran capres pun belum dibuka. Jadi, tidak tepat kalau dikatakan curi start kampanye,” sambungnya.

“Kholid juga memaparkan bahwa tak ada jabatan apapun yang melekat pada Anies, sehingga eks Gubernur DKI kini hanya berstatus warga biasa yang ingin mendapat dukungan masyarakat. “Seharusnya Bawaslu juga memperhatikan para pejabat publik yang sibuk urus pencapresan, bahkan kita menyaksikan kepala negara, dan kepala pemerintahan yang sibuk endorse capres tertentu. Apakah itu etis?” pungkasnya.

Sebelumnya Bawaslu menolak menindaklanjuti laporan yang dilakukan Mahmud Tamher terkait kunjungan Anies ke Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, yang dianggapnya terjadi peristiwa penandatanganan petisi dukungan jadi presiden. Laporan ditolak lantaran pelapor tak mampu melengkapi bukti-bukti materiil.

Kendati demikian Bawaslu menilai aktivitas Anies tak etis karena dianggap melakukan kampanye terselubung. Anggota Bawaslu, Puadi menyebut, safari politik yang dilakukan Anies merupakan bentuk sosialisasi sebagai bakal capres pada Pemilu 2024.

“Walaupun laporan pelapor tidak memenuhi syarat materiil, namun ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis. Karena telah melakukan aktivitas kampanye terselubung. Terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” kata Puadi.

Editor : Bung Dewa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *