Peran Petani Milenial dalam mendongkrak Perekonomian Di Gampong Alue Beurawe

  • Whatsapp

LANGSA, BEDAHNEWS.com – Transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian. Persepsi generasi muda yang beranggapan bertani itu tidak keren, penghasilan kecil dan tidak tentu, tidak ada jaminan masa depan, kotor dan tidak rapi tentu saja harus dirubah.

Dalam hal ini, petani milenial mempunyai peran yang penting untuk melakukan terobosan di sektor Pertanian, Sebut saja Mauliza satu generasi muda milenial pada suatu desa yang merupakan daerah yang berpotensial dalam pengembangan Sektor Pertanian yaitu desa Alue Beurawe, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa.

Muat Lebih

Beliau sudah dua tahun menekuni usaha tani dan sudah merasakan jerih payahnya, usaha tani ini juga menjadi pendapatan pokok utama keluarga dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. luas lahan pertanian yang dimiliki yaitu 6 rante yang produktivitas diperkirakan hasilnya mencapai 20- 50 ton.

“Hanya saja pada tahun ini mendapatkan cuma 20 ton sekian, sangat berbeda dengan tahun lalu yang bisa mendapatkan sampai 50 ton Akan tetapi hasil tanaman padi yang dipelihara saat ini lebih tahan terhadap penyakit dan lebih aman dikonsumsi. Selain itu, “harga beras hasil panen yang saya jual di atas harga beras pada umumnya”, Setiap kilogram beras, saya menjual dengan harga Rp 15.000 rupiah,” Ujarnya.

Bagi Mauliza, menjadi petani adalah pilihan bukan pelarian, Namun menjadi petani itu bukan hanya sekedar untuk mendapatkan pundi pundi uang saja akan tetapi akan memberikan kebaikan yang dapat dirasakan masyarakat luas, contohnya seperti dengan bercocok tanam dapat berkontribusi untuk memberikan oksigen.

Petani muda menjadi harapan untuk menumbuhkan generasi agraris di kota langsa, terlebih Saat ini semakin sedikit petani yang seperti Mauliza yang dimana usianya sekitar 24 tahun Sebagian besar banyaknya petani sekarang itu yang berusia di atas 50 tahun.

Walaupun terkadang liza sangat letih untuk menanam dan menjaga keadaan padi yang sering di kelilingi oleh burung burung setempat.

Ia juga sangat bersyukur dengan adanya lahan sawah itu bisa dapat membantu dan memproduksi makanan pokok untuk masyarakat – masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih lanjut Mauliza mengatakan pentingnya peran milenial untuk meneruskan kegiatan di sektor pertanian agar dapat mewujudkan kembali kejayaan Indonesia di masa lalu sebagai negara agraris. Generasi milenial Juga dapat menjadi jembatan generasi z dalam hal pendampingan penerapan digitalisasi pertanian nantinya.

Oleh : Mhd Rizal Fadly, Cut Zuhraini, Elvina Hawari. Mahasiswa dari IAIN Langsa

Editor : Bung Dewa

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *