Luapan sungai Tamiang yang merendam sejumlah pemukiman warga Senin (31/10).(Foto:Yanto/Bedahnews.com).
ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Akibat hujan deras semalaman yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang pada hari Minggu (30/10), yang berdampak meluapnya Sungai Tamiang, setidaknya 5 kecamatan di kabupaten itu terendam banjir. Ketinggian air yang merendam pemukiman warga bervariasi dari 50 cm hingga 1,2 meter.
Dari data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, wilayah yang terendam banjir air lewat diantaranya Kecamatan Bandar Pusaka dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter yang meliputi Desa Bengkelang, Rantau Bintang, Batu Bedulang, Pengidam, Pantai Cempa, Pekan Babo, Serba dan Desa Batang Ara.
Lalu di Kecamatan Sekerak, ketinggian air luapan Sungai Tamiang mencapai 60 hingga 120 sentimeter yang meliputi Desa Juar dan Desa Baleng Karang.
Selanjutnya di Kecamatan Kota Kuala Simpang, diperkirakan ketinggian air mencapai 60 sampai 120 sentimeter meliputi Desa Kota Kuala Simpang dan Desa Bukit Tempurung.
Di Kecamatan Tenggulun, diperkirakan ketinggian air mencapai 50 sentimeter meliputi Desa Simpang Kiri, serta Kecamatan Tamiang Hulu, ketinggian air diperkirakan 50 hingga 150 sentimeter meliputi Desa Kaloy, Rongo, Alur Tani dan Desa Bandar Khalifah.
Setidaknya ratusan rumah terendam banjir lewat, ada juga akses jalan penghubung kecamatan terputus. Diantaranya Desa Alur Jambu menuju Batang Ara, kemudian Desa Serba menuju Desa Sunting.
Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Tamiang, Sulaiman Senin (31/10) menyebutkan, banjir di lima kecamatan di Aceh Tamiang merupakan dampak dari curah hujan yang cukup tinggi terjadi semalaman.
Banjir yang melanda beberapa desa tersebut membuat ratusan warga terpaksa harus mengungsi.
“Dari pantauan saat ini banjir masih menunjukkan peningkatan, karena air sungai semakin bertambah apalagi hujan masih turun walaupun dalam intensitas rendah, ungkap Sulaiman.
“Sejauh ini kami terus bersiaga memantau guna mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi terhadap masyarakat,” tutupnya.
Laporan : Yanto
Editor : Bung Dewa