Tiga Kabupaten Wakili Aceh Pada Pelatihan MoT Program Desa Cerdas

  • Whatsapp

ACEH TIMUR, BEDAHNEWS.com – Tiga Kabupaten yakni  Aceh Timur, Bener Meriah serta Bireun, Wakili Aceh pada Pelatihan Master of Trainers (MoT) Program Desa Cerdas, bertempat di Redtop Hotel, Jakarta Pusat dari tanggal 28 September hingga 7 Oktober 2022.

Demikian hal tersebut disampaikan Koordinator TPP P3MD Aceh Timur Yusmiadi, SE, M.Si dalam siaran persnya, Selasa (4/10/2022).

Muat Lebih

Menurut Yusmiadi adapun peserta pelatihan berasal dari berbagai elemen antara lain : perwakilan UKE I di lingkungan Kemendesa PDTT, Kemendagri, Kemenko PMK, 78 Dinas PMD Lokus Desa Cerdas, 11 PTN dan PTS, 78 Koordinator Kabupaten P3MD, dan 6 NGO.

” Program P3PD Sub Komponen 2C2 yaitu Smart Village (Desa Cerdas) untuk Provinsi Aceh diwakili oleh 6 peserta dari 3 Kabupaten sebagai lokus terdiri dari : Kab. Aceh Timur, Kab. Bener Meriah dan Kab. Bireun, dan masing masing kabupaten terdiri dari 2 orang yakni dari Dinas PMG dan Koodinator Kabupaten P3MD”, jelas Yusmiadi atau yang akrab di sapa Abu Yus.

Lanjutnya, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) terus mengembangkan program Desa Cerdas. Bersama Bank Dunia, Kemendesa PDTT terus memperbanyak duta dan kader digital yang menjadi fasilitator pengembangan Desa Cerdas di seluruh Indonesia.

Upaya meningkatkan para duta dan kader digital ini dilakukan dengan memperbanyak forum pelatihan peningkatan kapasitas para fasilitator Desa Cerdas. Para duta dan kader digital ini dijaring dari berbagai elemen baik dari kalangan ASN lintas kementerian, elemen perguruan tinggi, hingga aktivis NGO.

“Kita terus melakukan peningkatan kapasitas para fasilitator yang akan melakukan bimbingan teknis bagi duta dan kader digital di berbagai desa di Indonesia,” demikian mengutip keterangan Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa, Kemendesa PDTT Ivanovich Agusta dalam keterangannya Selasa (4/10/2022).

Dia menjelaskan para duta dan kader digital desa sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan konsep Desa Cerdas di Indonesia. Menurutnya salah satu kendala terbesar dalam penggunaan teknologi informasi di level pedesaan adalah minimnya sumber daya manusia yang mampu mengelola berbagai layanan berbasis teknologi informasi.

“Maka dibutuhkan duta dan kader digital desa yang memastikan penggunaan teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa,” katanya.

Sementara itu Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan penggunaan teknologi informasi berbasis internet sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat capaian pembangunan desa berbasis SDGs Desa. Menurutnya dengan penggunaan teknologi informasi berbasis internet ini, perencanaan pembangunan desa berbasis data mikro akan lebih mudah dilakukan.

Gus Halim-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-juga berharap keberadaan Desa Cerdas akan membantu peningkatan inovasi pengembangan potensi dan peluang lokal. Dengan Desa Cerdas maka upaya untuk memasarkan berbagai produk unggulan desa akan lebih mudah dilakukan.

Laporan : Syamsuddin

Editor : Bung Dewa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *