LANGSA, BEDAHNEWS.com – Meski izin operasional ekowisata hutan mangrove telah dihentikan atau berakhir dan diambil alih oleh Kementerian Kehutanan sejak 28 Oktober 2022, pekerjaan proyek bersumber APBK Langsa milyaran rupiah tetap berjalan.
Terpantau Bedahnews.com terdapat pekerjaan infrastruktur di ekowisata hutan mangrove di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat yang sedang dikerjakan, yakni pembangunan jalan setapak kawasan wisata hutan manggrove (lanjutan) yang bersumber dari APBK Tahun 2022 sebesar Rp 578.390.000
Lalu, pembangunan pelataran dan fasilitas pendukung tower kawasan wisata yang bersumber dari APBK Langsa Tahun 2022 sebesar Rp 2.892.620.000.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Langsa, Iqbal, menjelaskan, bahwa bukan semua aktivitas tidak boleh dilakukan di kawasan hutan manggrove tersebut.
“Inikan masih interprestasi apakah perpanjangan pengelolaannya nantinya merujuk pada UU Pemerintah Aceh atau Undang-Undang Cipta Kerja, sampai saat ini belum ada keputusan yang jelas,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya telah menyurati gubernur Aceh untuk meminta pendapat. Jika nantinya turun pendapat tidak boleh ada penjagaan aset serta pekerjaan lainnya maka akan kita berhentikan segala aktivitas.
Sampai sekarang belum ada dasar hukum lain, sehingga kita belum bisa menghentikan pekerjaan fisik di kawasan hutan manggrove tersebut. Dan, perencanaan pembangunan infrastruktur itu sudah dilakukan pada tahun lalu, bukan setelah izin operasional pengelolaan itu berakhir.
Kemudian, sebelum izin itu berakhir mereka sudah mengurus izin Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL UPL) dan sudah ada izin IMB nya.
“Jadi dasar kita menghentikan pekerjaan itu apa. Jika nantinya ada surat dari gubernur untuk menghentikan segala aktivitas maka akan kita hentikan,” pungkasnya.
Jurnalis : Sahar
Editor : Bung Dewa