PEUREULAK, BEDAHNEWS.com – Festival Kuliner Aceh Timur tahun 2022 merupakan upaya membangkitkan kelesuan Ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akibat dampak dari Covid-19 yang mendera beberapa waktu lalu di Aceh, khususnya Aceh Timur.
Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal saat membuka Festival Kuliner di Aceh Timur, Selasa, (9/8/2022).
Lanjutnya, Festival kuliner diadakan guna memperkenalkan masakan Kuliner Aceh Timur kepada dunia, karena daerah tersebut diatas dikenal daerah yang kaya dengan aneka kuliner. ” Jadi festival ini diselenggarakan untuk menjaga dan melestarikan kuliner tradisional sebagian warisan budaya Aceh” jelas Almuniza.
Almuniza juga berharap melalui festival ini masyarakat baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai penikmat kuliner dapat terus melestarikan budaya kuliner Aceh dan mencintai masakan dan kuliner khas Aceh agar tidak tergerus dengan makanan luar, kata Almuniza.
Hari ini, stand-stand yang ada menampilkan beragam kuliner khas tersebut diantaranya masak kuah sie kameng, eungkot sure teuphep, pempeng masak mirah, rujak arakundo, ikan goreng bandeng tanpa duri dan ragam kuliner khas Aceh Timur lainnya.
Disamping itu, Almuniza juga menyampaikan berdasarkan informasi yang didapat, di Aceh Timur banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan dalam rangka meningkatkan ekonomi rakyat, pasca covid-19 melanda.
“Tapi yang menjadi persoalan hari ini adalah, dari sekian banyak destinasi wisata yang ada, masih minimnya pemanfaatan lokasi wisata tersebut”, ujar Kadis Disbudpar Aceh, Almuniza.
Selain menyajikan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga menggelar berbagai atraksi budaya seperti menampilkan bazar, dan bincang kuliner, lomba puisi, dan mewarnai, serta penampilan seni dan tradisi budaya Aceh.
Hal yang juga disampaikan Ketua Komisi I DPRA dari Partai Aceh, Iskandar Usman Al Farlaky, menurut beliau, Aceh khususnya Aceh Timur memiliki ragam kuliner yang patut diberikan perhatian dan dilestarikan agar masakan khas Aceh Timur tersebut tetap menjadi warisan budaya dibidang Kuliner dan tidak tergilas oleh masuknya kuliner dari luar, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Pelestarian kuliner ini salah satunya dengan melakukan event-event festival kuliner secara rutin setiap tahunnya” harap Iskandar.
Disamping itu, Berbicara tentang kemasan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah agar adanya campur tangan pemerintah dalam pengemasan produk-produk kuliner terutama bagi UMKM agar lebih mudah menerobos pasar domestik maupun nasional guna menjaga kualitas yang baik, demikian Iskandar Usman.
Jurnalis : Syamsuddin Arsad
Editor : Bung Dewa