BANDA ACEH, BEDAHNEWS.com – Sinergi Bea Cukai Aceh, Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau,Pangkalan Sarana Operasi Tanjung Balai Karimun,Polda Aceh, Forkopimda Aceh serta tokoh masyarakat bersama-sama melakukan pemusnahan barang bukti hasil penindakan selama periode bulan Januari dan Februari 2022 berupa narkotika pada Selasa (29/03) bertempat di Lapangan Polda Aceh.
Dalam penindakan narkotika, Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau dan Pangkalan Sarana Operasi Tanjung Balai Karimun berperan dalam menyediakan kapal patroli beserta dengan awak kapal patroli dalam melaksanakan patroli laut yang dilakukan bersama dengan Bea Cukai Aceh dan aparat penegak hukum lainnya.
Dari pengungkapan tersebut, berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 357.9 (tiga ratus lima puluh tujuh koma sembilan) kilogram narkotika berjenis sabu yang dikemas dengan bungkus teh cina merk guanyingwang, 206.638 (dua ratus enam ribu enam ratus tiga puluh delapan) butir pil ekstasi dan happy five sebanyak 19.859 (Sembilan belas ribu delapan ratus lima puluh Sembilan) butir. Adapun dari pengungkapan penindakan narkotika tersebut berhasil mengamankan 8 (delapan) orang tersangka. Dari jumlah barang bukti yang telah disita tersebut berhasil menyelamatkan generasi muda sebanyak 2.016.242 (dua juta enam belas ribu dua ratus empat puluh dua) orang. Perbuatan para tersangka dapat diancam dengan hukuman maksimal berupa hukuman mati sesuai UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Upaya pengungkapan penyelundupan narkotika ini merupakan salah satu tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai Community Protector untuk melindungi generasi muda dari bahaya peredaran gelap narkotika. Sebagai garda terdepan masuknya barang dari luar negeri, Bea Cukai berperan mencegah dan melindungi masyarakat atas masuknya barang-barang ilegal.
Sinergi yang telah dilakukan adalah sebuah langka nyata dalam upaya memberantas penyelundupan narkotika. Selain upaya penindakan hukum, perlu adanya upaya edukasi yang berkesinambungan kepada masyarakat dengan bekerjasama oleh segenap tokoh masyarakat, ulama, lembaga pendidikan serta tokoh pemuda secara komprehensif yang diharapkan dapat memberantas peredaran narkotika.