Tim Riset Keilmuan UTU Meulaboh Lakukan Audiensi Bersama Pengrajin Tempe

  • Whatsapp

Nagan Raya, BEDAHNEWS.com – Tim Riset Keilmuan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, yang tergabung dalam kegiatan Bina Desa program magang melakukan audiensi bersama Aparatur Gampong/Desa Purwodadi, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya beserta pengarajin tempe setempat, pada Selasa (1/3/2022).

Keuchik/Kepala desa Purwodadi T.Safrizal dalam Sambutannya menyebutkan bahwa kegiatan ini penting dilakukan sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi dari perguruan tinggi dalam mengembangkan potensi lokal daerah, terutama pada Keluarga miskin.

Muat Lebih

Sementara Ketua riset keilmuan UTU Meulaboh, Yarmaliza, SKM, M.Si mengatakan tujuan kegiatan audiensi ini adalah untuk menggali informasi terkait aktivitas warga, khususnya para pengrajin tempe terhadap potensi pengembangan usaha lokal yang telah berjalan selama ini.

“Riset keilmuan dengan judul “Studi Model Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Inovasi Tempe Menuju Ketahanan Pangan keluarga. Adapun diantara terobosan yang di maksud adalah seperti melakukan audiensi khusus dengan para pengarajin tempe, dan kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama aparatur gampoeng serta dengan beberapa dinas terkait”,paparnya.

Kemudian, Yarmaliza menjelaskan Kegiatan riset kelimuan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah suatu inovasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi dan meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia kerja di era revolusi industri 4.0.

Di akhir sambutannya, Yarmaliza selaku ketua tim riset keilmuan juga menyampaikan harapannya terkait program yaitu dijadikannya Model Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Inovasi Tempe sebagai upaya Menuju Ketahanan Pangan Keluarga di era pandemi COVID 19, khususnya diwilayah pesisir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *