Oleh: Hasan Basri, S.Pd, MM (Kepala SMAN 1 Peulimbang dan Dewan Pakar PGRI PC Jeunieb Raya Bireuen)
Selamat Hari Guru Nasional & HUT PGRI ke 76, 25 November 2021, Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia tumbuh, Indonesia tangguh, Tema ini sungguh menarik bila dicermati, diamati serta dipahami.
Disaat suasana masih pandemi tenaga pendidik tidak berhenti dan berpacu mengejar vaksinasi bagi peserta didik sehingga bisa tatap muka dengan bebas.
Oleh karenanya, Guru harus membuat pendekatan secara persuasif kepada siswa sendiri, serta wali siswa tanpa kenal lelah sebelum ada respon iya dari wali dan siswa sendiri sekalipun regulasi sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
Guru terus melakukan kerja keras dan kerja cerdas serta tuntas untuk menolak menyerah pada virus Corona. Dalam berinisiatif guru butuh keikhlasan hati untuk bergerak dengan hati dalam memulihkan pendidikan.
Guru harus mampu mengalahkan diri sendiri dari malas gerak dan malas bertindak. Kalau sudah seperti itu, guru hanya menjalankan rutinitas saja.
Selama masa pandemi guru dipaksa untuk beradaptasi dengan hal hal baru yang dulu tak pernah ada. Pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi tatap Maya. Banyak masalah baru muncul. Dari ketiadaan teknologi sampai kondisi psikologi peserta didik yang sangat berbeda kondisinya. Guru bertemu dengan anak anak yang tidak mampu karena tidak memiliki gadget dan kuota internet.
Terjadi kesenjangan dalam pembelajaran di masa pandemi. Guru yang mengajar di sekolah yang orang tuanya serba ada, tidak mengalami banyak persoalan dalam pembelajaran online. Tapi guru yang berada di sekolah yang kondisi orang tuanya berada di kalangan bawah akan banyak menuai masalah. Semua itu harus dicarikan solusinya dan guru menolak menyerah kepada korona.
Orang bijak selalu mengatakan ada hikmah yang bisa dipetik dalam setiap kejadian. Demikian pula Corona. Meski kita sama-sama merasakan ini pahit, namun di satu sisi ini menjadi ujian bagi para guru untuk membuktikan bahwa mereka adalah sosok-sosok pendidik yang kreatif, yang tetap mampu memberikan yang terbaik dalam situasi yang buruk sekalipun.
Harapan para orangtua ini sejatinya adalah harapan dari Mendikbud Nadiem A Makarim yang dicetuskan bahkan sebelum Corona menghantui masyarakat. Melalui kebijakan Merdeka Belajar, ‘Mas Menteri’ Nadiem Makarim ingin guru lebih kreatif dan sanggup menciptakan terobosan-terobosan dalam cara mengajar.
Kreativitas guru diharapkan tidak terkungkung dalam ruang-ruang fisik yang disebut kelas. Lebih jauh, para guru harus bisa menjadikan setiap momen dan setiap ruang (fisik dan nonfisik) sebagai kesempatan untuk menjalankan tugasnya mendidik para siswa, Insyaallah, Indonesia pasti tumbuh dan tangguh.
ketika semua guru bangkit, bergerak serta menyakinkan segala upaya dan daya pasti akan di berikan kekuatan kesabaran oleh sang punya Alam Yaitu Allah SWT, Amiiin.
Beberapa kalimat dikutip dari guru blogger kami yaitu bapak Wijaya Kusuma.
Jeunieb, Kamis 25 November 2021