Haji Mukhlis Tetap Lestarikan Tradisi Perang Meriam Bambu Di Tengah Pandemi

  • Whatsapp

Jurnalis – Zubir

Bireuen,BEDAHNEWS.com – Dewan Kesenian Aceh (DKA) Bireuen, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Polres Bireuen dan Kodim 0111 Bireuen mengelar Gemilang Budaya Bireuen “The Light of Paradise Land”, di lapangan Paya Kareung, Kamis pagi, (11/11/2021)

Muat Lebih

Kegiatan diikuti seratusan peserta tergabung dalam 17 kelompok dari 17 kecamatan, dengan agenda Daring festival 2021, 10 November 2021 dan festival budee trieng, 11 November 2021 di Lapangan Paya Kareueng, total hadiah Rp 15 juta.

Selain itu juga gebyar vaksin PT Takabeya grup 11 November 2021, turut disediakan gratis dua tiket umroh, dan satu sepeda motor untuk pejuang vaksinasi beruntung.

“Hadiah diundi tanggal 13 November 2021 di Pendopo Bupati Bireuen,” kata Ketua DKA Bireuen, H Mukhlis, AMd SH.

Dijelaskan, festival budee trieng digelar untuk menggali semangat kepahlawanan di tengah Pandemi Covid-19. Sebagai satu warisan budaya dari nenek kita yang terdapat di beberapa daerah di Aceh.

Latar belakang tradisi terinspirasi dari masuknya portugis ke Aceh. Hal ini dibuktikan dengan fakta, tiap wilayah dijajah Portugis, masyarakar aceh memiliki tradisi menyalakan meriam bambu. Tradisi ini menyimpulkan semangat perjuangan di masa-masa penjajahan dan mengembalikan ruh perjuangan bangsa Aceh.,

Perang meriam bambu atau dalam bahasa Aceh disebut dengan “toet bude trieng” telah menjadi tradisi turun temurun sejak lama di Kabupaten Bireuen, khususnya di kawasan Bireuen..

Tradisi ini sempat mengusir portugis dari aceh dari senjata menyalakan meriam bambu budee trieng mengembalikan ruh perjuangan.

Namun, belakangan, tradisi ini mulai mendapatkan keluhan masyarakat, karena melibatkan bom karbit yang menghasilkan getaran kuat dan suara yang menggelegar hingga 5 kilometer.

Beberapa gampong di Bireuen yang dulunya menggelar tradisi ini secara besar-besaran, belakangan juga mulai menghilangkan tradisi ini, karena mudharat yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaatnya..

Dalam kegiatan ini panitia pelaksana menyiapkan hadiah festival Budee Trieng yakni juara 1 Rp10 juta, juara 2 Rp3.5 juta, juara 3 Rp2 juta dengan total hadiah Rp15 juta. Juga ada hadiah dalam gebyar vaksin

Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH MSi, kepada media, disela melihat kesiapan dan uji ledakkan meriam bambu para peserta mengatakan, Festival ini bagian dari kesenian dan budaya Aceh dan ada Bude Trieng merupakan sejarah dalam masa penjajahan dahulu Aceh,.

“Hal lain yang dapat kita ambil dalam festival Budee Trieng hari ini adalah kebersamaan, keceriaan, kegembiraan masyarakat. Ketika sudah dapat mengusir para penjajah, menikmati kemerdekaan, mengisi kemerdekaan bersama,” ujar Bupati Muzakkar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *