Jurnalis: Fitria Maisir
ABDYA, BEDAHNEWS.com – Bupati Aceh Barat Daya Akmal Ibrahim, SH meminta pengurus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) untuk memutar otak memikirkan dan melakukan usaha yang berpotensi dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal itu dikatakan Bupati Akmal Ibrahim dalam paparannya dalam sosialisasi peluang usaha dan investasi BUMG yang digelar di aula gedung DPRK setempat, Kamis (07/10/2021).
“Saya menyarankan pengurus BUMG jangan banyak beralasan dengan segala kekurangan-kekurangan yang ada di gampong,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Akmal juga menawarkan usaha budidaya tanaman porang dan udang vename kepada seluruh keuchik dan Direktur BUMG yang diundang pada acara tersebut.
Peluang usaha itu, dilakukan dengan memanfaatkan dana penyertaan modal gampong terhadap masing-masing BUMG.
Menurutnya, budidaya tanaman porang ini, orang-orang masih gamang melihat konsep peluang usaha tersebut. Bahkan, bupati menegaskan tidak memaksa gampong harus melakukan usaha itu.
“Kami tidak bisa melakukan intervensi terhadap pengelolaan dana BUMG. Yang bertanggungjawab adalah keuchik setelah berkonsultasi dengan tuha peut,” jelasnya.
Diluar itu, tambahnya, silahkan pihak-pihak lain memberikan saran bagi kemajuan usaha BUMG menjadi lebih baik.
“Kalau resikonya tinggi, jangan dipaksakan, karena ini uang masyarakat. Jadi pilihlah usaha meski kecil namun pasti, karena pada hakekat tujuan pemerintah itu baik, yaitu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu mengenai regulasi, ungkap Akmal, semuanya itu diatur oleh keuchik dan tuha peut dengan mempertimbangkan resiko dan peluang-peluang yang ada.
“Saya membangun kolam 3 buah, keuntungan 25 persen, 75 persen untuk dikembalikan ke usaha kolam. Jadi, jangan berharap belas kasihan orang, jika untung ya untung,” katanya.
Pengelolaan usaha kolam udang vename itu membutuhkan modal yang sangat besar.
“Modal untuk kolam kurang lebih Rp150 juta, operasional Rp150 juta. Jadi, satu kolam bisa menghabiskan Rp300 juta,” terangnya.
“Maka, coba kolaborasi BUMG skala kecamatan, bikin komitmen dan perjanjian, jadi semua ada solusi dan ukur juga kemampuannya,” tambah Akmal.
Hal yang menarik, tambah Akmal itu, apabila pengelolaan kolam udang vename tersebut dapat dilakukan secara syariah dengan sistem bagi hasil dengan pemilik tanah.
“Duduk, camat jadi fasilitator untuk memediasi apa yang cocok bagi peluang usaha untuk BUMG,” tegasnya.
Disamping budidaya tanaman porang dan udang vename, Bupati Abdya dua periode tersebut juga meminta gampong dapat memproduksi pupuk organik secara mandiri demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
“Soal pupuk, paling mudah diracik. Saya siap untuk mengajarkan cara meracik pupuk organik,” senyum Akmal untuk meyakinkan audien.
Bupati mengaku pupuk organik hasil olahannya itu memiliki banyak manfaat dan kelebihan. Selain merangsang pertumbuhan tanaman, pupuk tersebut juga dapat menghilangkan rasa bau pada kotoran.
Selain bupati, sosialisasi tersebut turut dihadiri Ketua DPRK Abdya Nurdianto, Kajari Nilawati, SH, Dandim Letkol Inf Ahmad Hisom Baihaki, perwakilan Polres Abdya, para Asisten Setdakab, kepala SKPK, dan seluruh TA TPP dan para pendamping desa se-Kabupaten Abdya.