Kebakaran Hanguskan Empat Rumah di Peusangan

  • Whatsapp

Jurnalis: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kebakaran menghanguskan tiga rumah sewa kontruksi kayu dan satu rumah mewah di Jalan Rumoeh Lueng Gampong Meunasah Dayah Kecamatan Peusangan (Matang Geulumpag Dua) Kabupaten Bireuen, Selasa (9/2/2021) malam sekitar pukul 19:30 WIB.

Muat Lebih

Kebakaran tersebut, membuat warga sempat panik karena kobaran api sangat besar dan dikawatirkan menyambar seluruh bangunan yang ada di sekitarnya.

Lima mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian, tidak bisa langsung memadamkan api karena alat semprot sempat mengalami kemacetan, sehingga kobaran api baru bisa dipadamkan selama lebih dari satu jam.

Geuchik (Kades) Meunasah Dayah, Rifian Nurdin menyampaikan, kebakaran menghanguskan rumah sewa kontruksi kayu. Tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan dalam musibah itu.

“Rumah pertama dihuni oleh Zulkifli (54) yang merupakan Tuha Peut Gampong Meunasah Dayah, sedangkan yang kedua disewa oleh Afzal (35) tahun yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, sementara rumah yang ke tiga dihuni sendiri oleh pemilik dan tidak disewakan, penghuni menyelamatkan diri dari pintu belakang rumah. Sementara rumah mewah (Permanen) disebelahnya yang ikut terbakar, merupakan rumah milik Alm Kak Nah tidak ada penghuni. Rumah tersebut diwariskan kepada anak Alm yang tinggal di Lhokseumawe dan Banda Aceh sejak 4 tahun terakhir,” kata Geuchik menuturkan.

Awi (40) warga setempat mengatakan, rumah mewah disebelah rumah yang terbakar, seharusnya masih bisa diselamatkan.

“Sayangnya dari 5 unit armada yang tiba dilokasi, 3 bermasaalah (rusak). Saya sendiri ikut membantu petugas namun selang (pipa) armada macet,” kata Awi.

Fakri Husen (40) juga menyampaikan kekecewaan terhadap unit armada pemadam kebakaran, yang rusak saat berada dilokasi kebakaran.

“Stok simpanan air yang tidak mencukupi (hampir kosong) merupakan kejanggalan yang sangat fatal,” ujar Fakri kesal.

Begitu juga disampaikan Hamdani, seharusnya pihak pemadam terlebih dahulu memastikan kondisi kelayakan armada sebelum berangkat ke lokasi.

“Jika Armada sudah tidak layak pakai dan dalam kondisi rusak, jangan diturunkan ke lokasi musibah. Selain tidak bermanfaat, juga dapat mengancam jiwa masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Kita tidak menyalahkan petugas yang telah berusaha dalam penyelamatan, namun, manajemen BPBD Unit Armada Pos Kebakaran, apakah telah memastikan armada tersebut masih layak pakai. Mohon SOP (Standar Operasional Prosudur) dijalankan sebagai mana mestinya, karena menyangkut penyelamatan, apalagi terkait nyawa manusia,” ujar Hamdani kesal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *