25 Motif Khas Aceh Tamiang Akan Didaftarkan HAKI

  • Whatsapp

Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tamiang bersama perwakilan dari unsur Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Tamiang, dan masing-masing keluarga kerajaan yang ada di Bumi Muda Sedia menggelar rapat lanjutan finalisasi motif khas Tamiang yang akan diberi Hak Atas Kekayaan Intelektualitas (HAKI).(BEDAHNEWS.com/Hairullah)

Jurnalis: Hairullah

Muat Lebih

ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Rapat lanjutan Finalisasi Motif Khas Tamiang yang akan didaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektualitas (HAKI) kembali digelar di ruang rapat Pendopo Bupati Aceh Tamiang, Kamis (5/11/2020).

Berdasarkan kesepakatan bersama para pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tamiang bersama perwakilan dari unsur Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Tamiang, dan masing-masing keluarga kerajaan yang ada di Bumi Muda Sedia, ada 25 (dua puluh lima) motif beserta nama-nama jenisnya yang akan di HAKI dalam waktu dekat.

“Dalam jilid pertama ini, akan kita buat untuk motif songket, untuk bordir baju dan cap batik” kata Ketua Dekranasda Aceh Tamiang DR. Rita Syintia, ST, MM.

Dalam rapat tersebut DR. Rita Syintia, ST, MM  menjelaskan, dalam 25 (dua puluh lima) motif, ada satu motif yang tidak boleh dicetak karena motif tersebut berupa simbol hewan gajah.

25 (dua puluh lima) nama motif tersebut adalah Awan Berarak, Daun Sirih, Tampuk Manggis, Bunga Sedap Malam, Tampuk Manggis Berangkai Lada, Melati Berangkai Biji Timun, Bunga Teratai, Rangkaian Bunga Matahari,Tumbok Lade, Pucok Rebung Tamiang, Awan Berarak Berangkai Melati, Gajah, Pisang Kipas, Angsa Tamiang, Pasak Bhummi, Biji Timun, Matahari, Datuk Empat Suku, Bunga Mawar, Bunga Raya, Bunga Cengkeh, Bunga Kenanga, Bunga Kertas dan Bintang-Bintang.

Rita mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah berpartisipasi dan berkontribusi terhadap pelestarian Budaya Aceh Tamiang. Ia berharap, ke 25 (dua puluh lima) usulan nama motif khas Aceh Tamiang akan diterima dan diberikan Hak Atas Kekayaan Intelektualitas (HAKI) dan segera menjadi motif ciri khas Aceh Tamiang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *