Jurnalis: Hairullah
ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang kembali berduka, sosok yang dikenal ramah dan bersahaja, Husaini, SH, MH, sebelumnya pernah beberapa kali menjabat pada jabatan penting eselon III di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (04/10/20) menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas Kecamatan Seruway.
Diakhir masa pensiunnya menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang.
Turut berbelasungkawa, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn, Wakil Bupati Aceh Tamiang H. T. Insyafuddin, ST Bersama Sekda H. Basyaruddin, SH, para Asisten dan Kepala OPD Aceh Tamiang melakukan Takziah ke rumah duka di Dusun Mabar Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang (05/10/2020).
Dalam kunjungan tersebut, selaku Kepala Daerah dan mewakili seluruh jajaran Pemkab, Wakil Bupati menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya Husaini, SH, MH.
“Pastinya selama hidup Beliau ada kekhilafan yang disengaja maupun tidak disengaja dan kami tanpa disuruhpun telah memaafkan beliau demi memudahkan segala urusan beliau menghadap Allah SWT khususnya di Alam Barzah nantinya. Kami juga mewakili pemerintah mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Husaini dan keluarga besar karena selama ini Beliau telah mengabdikan dirinya untuk Kabupaten Aceh Tamiang. Mudah-mudahan niat beliau dari awal menjadi PNS hingga akhir jabatannya karena Allah, karena pastilah Allah akan memberikan ganjaran yang luar biasa kepada beliau dan menjadi amal jariahnya selama di dunia,” tutur Wabup.
“Beliau orang yang baik dan pekerja keras dan banyak membantu pemerintah tentunya kami tidak dapat membalasnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan agar selalu tabah ini semua terjadi karena memang sudah takdir Allah dan Allah jualah yang menggerakkan kita berada disini saat ini. Mari kita maksimalkan kesehatan kita dan jangan lupa bekal kita hanya satu yaitu ibadah kepada Allah SWT,” nasehat Wabup mengakhiri.
Dalam kesempatan ini pula, Ustadz Azharuddin, S.Pd.I memberikan sedikit tausiahnya, ia mengatakan semoga almarhum ditetapkan oleh Allah dengan kalimat Laailaahaillallah dengan iman menghadap Allah SWT.
“Jika kita lihat dari riwayat beliau sebelum meninggal, dikatakan bahwa malamnya beliau tidur dirumah orang tua beliau yang saat ini ditempati oleh adik kandungnya dan pada subuhnya beliau melaksanakan sholat Subuh berjamaah di Masjid Sungai Kuruk I, dan menjelang Dzuhur beliau terjatuh dan kehilangan akal (pingsan). Melihat dari riwayat tersebut beliau meninggal dalam keadaan khustnul khotimah. Ini menunjukkan kepada kita bahwa orang yang selalu berbuat baik, dia akan menghadap Allah dengan kebaikan pula,” jelas Ustadz.