Warga Pertanyakan 13 Ekor Sapi Aset BUMDes Desa Selok Aceh

  • Whatsapp

Sesepuh, tokoh masyarakat dan warga Desa Selok Aceh Kecamatan Singkil, menggelar musyawarah di rumah salah satu warga untuk mencari solusi terkait aset BUMDes desa tersebut.(BEDAHNEWS.com/Yudi Sagala).

Jurnalis: Yudi Sagala

Muat Lebih

ACEH SINGKIL, BEDAHNEWS.com – Masyarakat Desa Selok Aceh Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil mempertanyakan pengadaan 13 ekor sapi untuk dikelola Badan usaha milik desa (BUMDes) yang bersumber dari dana desa tahun 2019.

Salah seorang warga Desa Selok Aceh Kecamatan Singkil TP mengatakan, Rabu (23/9/2020) sapi-sapi yang akan dikembangkan oleh BUMDes sama sekali tidak terlihat atau tidak dapat ditunjukkan oleh Ketua BUMDes Desa Selok Aceh Sahrul.

“Sampai hari ini 13 ekor sapi untuk BUMDes itu tidak nampak, seharusnya pengurus BUMDes transparan dan terbuka kepada masyarakat atas pengadaan lembu 13 ekor sapi tersebut agar tidak ada rasa curiga dan menjadi polemik ditengah masyarakat, sebab anggaran dana desa tersebut tujuannya mensejahterakan masyarakat,” kata TP.

Sementara Ketua BUMDes Desa Selok Aceh Sahrul mengatakan, saat ini hanya tinggal 6 ekor namun berkeliaran dikebun sawit, sedangkan 5 ekor lagi sudah mati.

“Saya hanya bisa mengganti 6 ekor, mati 5 ekor dan 2 lagi fifty-fifty, itu pun akan saya cari dulu di kebun sawit yang mungkin berkeliaran,” jelas Sahrul.

Sejumlah media juga telah menjembatani persoalan tersebut dengan mempertemukan Ketua BUMDes Sahrul dengan Ketua Badan Permusywaratan Kampung (BPKam) Buyung Sani/Poggot yang dihadiri tokoh masyarakat Raya Bancin, Kepala Desa Selok Aceh Darmi namun buntu karna Ketua BUMdes hanya sanggup menggantikan 6 ekor sapi.

Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPKam) Buyung Sani/Poggot juga meminta pendapat dari sesepuh dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi serta minta tanggapan dan pendapat, namun tokoh masyarakat tetap bersikukuh dan berharap Ketua BUMDes harus mengadakan 13 ekor sapi dan diperlihatkan kepada warga.

Sementara itu Penjabat (Pj) Kepala Desa Selok Aceh Julkifli saat menjabat 2019 lalu menjelaskan, sesuai musyawarah dengan masyarakat telah disetujui pembelian 13 ekor sapi.

“Saya sudah melihat secara langsung dan berkasnya lengkap setelah itu saya pun berhenti menjadi penjabat (Pj) Desa Selok Aceh,” jelasnya.

Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPKam) yang lama Basaruddin mengaku saat itu sapi-sapi tersebut ada dan melihatnya langsung di kandang.

“Kabarnya sapi tersebut lepas di sawit-sawit tentulah menjadi tanggungjawab pengurus BUMDes, kalau ada yang mati dilaporkan dan dirapatkan dengan masyarakat secara terbuka,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Selok Aceh Darmi mengatakan, masa itu ia belum terpilih menjadi kepala desa, namun soal pengadan 13 ekor sapi untuk dikelola BUMDes itu kini menjadi perbincangan ditengah masyarakat dan meminta pengurus BUMDes menyiapkan berkas serah terima 13 ekor sapi tersebut dan mengadakan rapat dengan mengundang masyarakat untuk menjelaskan perkembangan BUMDes terutama soal 13 ekor sapi.

“Kalau ada yang mati terangkan kepada masyarakat,” sebutnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *