Pandemi Virus Corona, Kapan berakhir?

  • Whatsapp

Penulis: Hasan Basri, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Peulimbang, Bireuen.

Aku hanya seorang hamba sahaya, yang hanya punya kapasitas bertanya pada perasaanku sendiri, kapan pandemi Covid 19 ini berakhir?

Muat Lebih

Aku menyakini tak seorangpun bisa memberikan jawaban terhadap wabah yang sedang melanda dunia ini segera berakhir..!

Tapi kapan…??? Tak ada satu pun yang tahu, kecuali hanya Allah tahu, karena dirinyalah pemilik dari segala-galanya tahu, yang bisa memberikan jawabannya.

Aku kembali menarik nafasku begitu dalam, aku hanya bisa berkata pada perasaan dan logikaku sendiri. Ya Allah lindungilah kami, sehatkan kami dan tariklah tentara-tentara mu (virus Corona) segera. Wahai Rabb yang memiliki jagad raya ini, kami semua hamba-hamba yang tak berkuasa di atas kekuasaan engkau. Wahai Rabbku, engkau memiliki segudang skenerio terhadap kami (hamba-hamba mu), engkau lebih tahu segalanya tentang tentara mu yang engkau hadir kan untuk kami, kebaikan kah atau keburukan sehingga bisa menyadarkan kami.

Ya Rabb (Allah) yang maha punya Rahman dan rahim, aku hanya (insan) hanya berkapasitas bermohon( berdoa) pada mu tidak menentukan hasilnya, karena hasilnya hak mu, engkau mengisi isi hati, perasaan dan logika kami dengan kehendak engkau wahai Rabb ku.

Aku membaca di media elektronik, cetak lokal, nasional dan dunia internasional mereka kahabisan jurus-jurus alternatif dan preventif dalam menangani wabah pandemi virus Corona ini, malahan ada pimpinan negara adikuasa (mereka menangis tersedu-sedu) karena korban berjatuhan dari menit ke menit dan waktu ke waktu.

Walau banyak cara sudah diperbuat, lock down, isolasi PSBB serta Stay At Home anjuran di keluarkan bersama, warganya apatis terhadap anjuran yang diberikan pemerintahnya (Italia, Amerika, Iran dan termasuk di kita lndonesia masih juga membandel) karena mereka perlu kerja untuk mengisi perut keluarga dan buah hati tercintanya.

Para awak medis, ku yakin mereka juga bertanya pada ruang-ruang perasaan, hati dan logika mereka, kapan wabah ini berakhir…! Kami ingat sangat hangat berkumpul dengan keluarga seperti sediakala, sedih memang…., tapi entahlah kapan ini segera berakhir …!

Begitulah jeritan perasaan awak medis. Aku kembali menarik nafas begitu dalam, pertanyaan, kapan berakhir wabah ini, kembali terngiang-ngiang di telinga ku, perasaan dan hatiku, Ya Rabb ….!
Sunyi suasana, kulihat kiri dan kanan gelab, rupanya jam telah berputar di suasana tengah malam (1.40 dini hari .)

Aku berjalan mendekati jendela, kusibak tirai (gorden) yang menutupi jendela, kulihat suasana di luar rumah begitu pekak akan kegelapan malam serta penuh keheningan, sunyi…., angin berhembus sepoi-sepoi (lembut).

Ya Rabb, yang memiliki alam sejagad raya ini, kapan semua ini berakhir….! Aku tersentak dari keheningan sejenak (lamunanku). Wahai Rabb, yang punya kuasa atas segala galanya, pintu gerbang bulan kemuliaan mu (Ramadhan) segera memberi sinyal kehadirannya (tinggal hitungan hari) membarikan kekuatan ke kami sebagai sarana komunikasi kami dengan Rabb kami (Allah SWT).

Kehadiran Ramadhan kali ini moga benar-benar kami manfaatkan. Semua hamba-hamba mu (kami) Ya Allah, mau bersudi diri untuk mengoreksi semua kealpaan dalam berprasangka baik terhadap sesama, dalam bersikap, bertindak serta berkehidupan antar sesama.

Kami semua ingin kondisi ini (Covid-19) berakhir Ya Rabb, kami ingin bisa beraktivitas seperti sediakala, tak ada larangan lock down, isolasi, PSBB dan stay at home tak boleh kemana-mana. Para siswa dan para santri (mereka) ingin kembali kegiatan proses belajar mengajar seperti biasa (tak harus bersaing-daring ria dengan zoom meeting atau apalah lainnya.(media) yang menghabiskan banyak pulsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *