Pemkab Aceh Tamiang Periksa 183 Orang, 19 Berstatus ODP dan 1 Orang PDP

  • Whatsapp

Wartawan: Khairul

ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pemeriksaan terhadap 183 orang yang mempunyai riwayat perjalanan dari daerah transmisi penyebaran Covid-19, Jum’at (20/03) oleh tim Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di seluruh wilayah Aceh Tamiang.

Muat Lebih

Dari hasil pemeriksaan tersebut, terdapat 19 orang yang memiliki gejala demam, batuk dan pilek.

Melihat gejala yang diderita terhadap ke 19 orang tersebut, tim Dinas Kesehatan Aceh Tamiang menetapkan mereka dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP), hal ini dikarenakan riwayat perjalanan yang telah dilakukan dari daerah transmisi yang sudah terpapar penyebaran Covid-19.

Sampai hari ini, Senin (23/03) data ODP di Kabupaten Aceh Tamiang menjadi 23 orang, dimana 3 orang telah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari, dan 1 Pasien Dalam Pantauan (PDP) sudah di rujuk ke Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara.

“Kepada masyarakat yang baru melakukan perjalanan dari daerah transmisi khususnya kepada 19 ODP di minta untuk melakukan isolasi diri secara mandiri dirumah, serta menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Dr. Hardekky yang telah ditunjuk sebagai juru bicara informasi pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.

Dengan terus bertambahnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengimbau agar masyarakat tidak khawatir apalagi sampai menimbukan kepanikan serta harus bijak menyikapi persoalan ini. Meski ODP meningkat yang harus disadari bersama terkhusus masyarakat Aceh Tamiang dalam semua lapisan, bahwa ODP itu belum tentu positif terkena Corona.

Tim Medis RSUD dan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang kembali mengimbau kepada masyarakat yang telah melakukan perjalanan dari daerah atau wilayah transmisi agar dapat melapor ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan awal oleh petugas kesehatan sebagai upaya pencegahan dan antisipasi dini penyebaran Covid-19.

“Agar sedini mungkin virus ini terdeteksi dan kita upayakan bersama memutuskan rantai perkembangannya,” Dr. Hardekky.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *