Wartawan: Mahdi
ACEH UTARA, BEDAHNEWS.com – Dayah Keumaral Al-Aziziyah mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus peresmian bilik dayah tersebut itu yang digelar di Dayah Keumaral Al-Aziziyah Gampong Alue Drien Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh (24/2).
Acara diisi dengan ceramah agama yang disampaikan Syech Mahfud Dewan Pakar Aswaja Slangor Malaysia. Dia mengatakan berpegang teguhlah pada Aqida Al husna wal jamaah (Aswaja). Karena memang aqidah yang sah telah digariskan Rasulullah SAW dan menjadi pegangangan hidup bagi kita.
“Dan nanti. Dengan aqidah dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW,” ujarnya.
Kemudian, Syech Mahfud memohon kepada masyarakat islam menjaga aqidah aswaja dan mengantisipasi dengan gerakan – gerakan liberal serta paham/mengerti siapa – siapa musuh dalam islam, seperti Wahabi, Syiah dan ISIS.
“Mereka itulah yang berkedok islam, baik aqidah dan pemahamannya berbeda dengan kita. Mereka mengkafirkan saudara – saudara kita,” katanya.
Dijelaskan pula, bahwa di negara – negara lain hari ini akibat ketidak pedulian pemerintah kepada aqidah ini akan melebar kepada perpecahan dalam negara. Dalam hal ini kita sangat mengapresiasi Plt. Gubernur Aceh yang telah mengeluarkan surat edaran untuk pengajian diluar aqidah agar dihentikan atau ditiadakan.
“Bukan hanya permintaan ulama dan masyarakat Aceh saja, namun sejak dahulu masa Sultan Iskandar Muda sudah ada dalam qanun Kuta Alam, hanya beliau meneruskan saja,” jelasnya.
Pimpinan Dayah Keumaral Al-Aziziyah, Tgk. T. Zulfadli Ismail mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para Abu, para alim ulama dan juga Muspika Kecamatan Lhoksukon serta para undangan yang hadir dengan telah menyukseskan terlaksananya acara peringata maulid sekaligus peresmian enam kamar santri dayah Keumaral Al-Aziziyah yang merupakan bantuan pemerintah daerah.
“Dengan adanya bantuan kamar santri, selain dapat menampung dan juga menggantikan asrama santri yang selama ini tidak layak dipakai, kami sangat bersyukur dengan apa yang ada sekarang ini,” ucapnya.
Disisi lain, kalau memang pemerintah menambah kepeduliannya, dia mengharapkan adanya kepeduliannya dalam pemerdayaan ekonomi dayah. Karena dengan bangkitnya ekonomi dayah, maka akan membangkitkan semangat anak – anak yang ingin keluar bisa menunjang perekonomia dayah. Mereka mau berkeluarga, membuka usaha.
“Ketika keluar pesantren/dayah bukan hanya modal agama, modal ilmu tapi juga modal dalam kehidupan. Selanjutnya Dayah Keumaral Al-Aziziyah sudah menampung anak – anak mengaji sebanyak 200 orang lebih, sebagian besarnya merupakan penduduk setempat dan juga dari berbagai desa lainnya,” pungkasnya.