Mentan RI Panen Jagung Perdana Program GDAD

  • Whatsapp

Wartawan: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Menteri Pertanian RI, Dr Syahrul Yasin Limpo, SH, MH, melakukan penanaman jagung perdana program penanggulangan kemiskinan dan ekspor tahun 2020. serta dilanjut panen jagung program GDAD, di Gampong Bate Raya, Kecamatan Juli, Jumat (21/2) sore.

Muat Lebih

Tanam jagung perdana memakai alat khusus itu dilakukan menteri bersama dirjennya dan anggota DPR-RI TA Khalid, deputi pemberdayaan masyarakat BNN RI, staf ahli Gubernur Aceh, Bupati Bireuen dan pejabat terkait.

Panen perdana jagung hibrida program Grand Design Alternatif Development (GDAD) tersebut kerjasama antara Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, dan Dinas Pertanian Bireuen.

Kegitan juga diirangkai dengan penyerahan bantuan yaitu fasilitasi pembiayaan syariah untuk usaha hasil bumi, kepada Aiyub Rp.210 juta, dan usaha perkebunan jeruk bali kepada Zia Udinsyah Rp.200 juta, sementara dari Dirjen Sarana Prasarana Pertanian pemberian berupa 5 unit traktor dan bantuan lainnya.

Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH, MSi mengatakan, pengembangan jagung hibrida ini sangat membantu petani memenuhi kebutuhan rumah tangganya, dengan provitas rata-rata 5 ton per hektare dan harga jual Rp3,500 per/kilogram.

Diharapkan kelompok tani penerima dan yang mempunyai lahan terlantar dapat segera dioptimalkan untuk pengembangan komoditi jagung hibrida. Sehingga Bireuen dapat memberikan andil besar, terhadap program peningkatan produksi jagung tingkat nasional.

Diakhir sambutannya Bupati Bireuen berharap Menteri Pertanian membantu mesin giling padi menghasilkan beras premium, sehingga setiap panen gabah dapat diolah sendiri tidak lagi dijual keluar Aceh.

Selain itu juga diharapkan dapat dibangun pabrik pengolahan jagung di Bireuen, selain membutuhkan bantuan alat-alat pertanian lainnya, diharapkan bantuan traktor ini dapat membantu petani menanam jagung.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo, SH, MH, berharap para pemangku kepentingan di Aceh umumnya dan Bireuen khususnya harus serius dan punya tanggung jawab, agar lahan terlantar dapat difungsikan masyarakat untuk menanam jagung.

“Upaya untuk mengatasi kemiskinan, membuka lapangan kerja, membuat daerah semakin makmur dan maju, maka jalankan pertanian dengan baik. Lahan di Aceh menjanjikan untuk ditanam jagung dan bisa sejahterakan rakyat,” ujarnya.

Menteri mengatakan, sesuai keinginan Presiden RI Ir Joko Widodo, harus serius melihat Aceh dan Papua. Maka di Aceh tidak boleh ada kemiskinan, jika ada lahan kosong dapat ditanam jagung.

“Terimakasih BBN jalankan terus dan kami siap mendukung dan ada PT. Jadfa membantu membeli jagung hasil panen masyarakat. Bantuan sudah saya berikan, harus ada peningkatkan hasil 7 sampai 8 ton, juga alat pertanian ini bisa berkembang,” sebut Mentan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *