Sejumlah Kalangan Tanggapi Surat Edaran Direktur RSU dr Fauziah Bireuen

  • Whatsapp

Wartawan: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Surat edaran Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen tentang tenaga honorer yang mogok kerja akan dikeluarkan atau dipecat mendapat tangapan dari sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Bireuen maupun dari daerah lain.

Muat Lebih

Ketua Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Jakarta Dr Iswadi MPd, menyayangkan sikap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen dr H Mukhtar Mars yang mengancam 451 orang tenaga honorer yang tidak masuk kerja akan dikeluarkan, sesuai Surat Edaran Direktur No 445/314/2020, tanggal 17 Februari 2020, tembusannya ditujukan Plt Bupati Bireuen dan Ketua DPRK Bireuen.

“Tidak manusiawi bila Direktur RSU dr Fauziah Bireuen dr Mukhtar Mars, keluarkan tenaga honorer yang tidak masuk kerja dalam menangani pasien rawat inap dan rawat jalan,” sebutnya.

Mahaguru Masri Yoga (44), warga Dusun Meunasah Tanjong Gampong Juli Tambo Tanjong, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen, juga meminta pihak terkait segera menyelesaikan tunggakan gaji tenaga honorer yang belum dibayarkan selama beberapa tahun.

“Unjuk rasa untuk menuntut haknya kepada pemerintah, termasuk kepada ketua DPRK Bireuen dan sejumlah anggota dewan, segara selesaikan. Sampai sekarang masih belum ada kesepakatan, secara tiba-tiba Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen dr Mukhtar Mars mengeluarkan surat ancaman ini, sangat disayangkan,” ujar Mahaguru Masri Yoga.

Yoga juga menyebutkan, tenaga honorer sudah puluhan tahun berbakti di Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen, namun seenaknya dikeluarkan, seharusnya diberikan pembinaan.

Bupati Bireuen Muzakkar A Gani juga didesak segera dapat menyelesaikan kemelut tenaga honorer dengan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen.

Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Direktur, pada 17 Februari 2020, sejumlah tenaga honorer tidak masuk kerja.

Menurut sejumlah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di rumah sakit itu, mengaku terpaksa harus bekerja lebih banyak untuk melayani pasien.

Terkait hal tersebut, Bupati Bireuen Muzakkar A Gani belum berhasil dimintai tanggapannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *